Pramuka Makan di Tanah Terjadi di Tangerang, Sebagai Bentuk Sanksi

Pramuka Makan di Tanah Terjadi di Tangerang, Sebagai Bentuk Sanksi

Bahtiar Rifa'i - detikNews
Minggu, 26 Mar 2017 17:53 WIB
Foto: Screenshot Instagram Adhyaksa Dault
Jakarta -

Teka-teki mengenai aktivitas anggota Pramuka makan di atas tanah yang viral di medsos terkuak. Kejadian itu terjadi di Kronjo, Tangerang.

Wajid Nuad, Humas dari Kwarda Banten membenarkan hal tersebut. Dia mengatakan kejadian itu terjadi saat kegiatan pengkaderan dan pelantikan anggota Baru Saka Wira Kartika di Kronjo pada tanggal 17-19 Maret 2017 lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi pas ada makan siang Ishoma, yang lain kompak makan bersama. Sementara ada sekolompk regu makan di tenda. Yang nggak sama-sama itu kemudian dikasih sanksi," ujar Wajid kepada detikcom, Minggu (26/3/2017).

Meski itu merupakan sanksi, Wajid tetap tidak membenarkannya. Menurut Wajid, Kwarda Banten sendiri tidak membenarkan dengan adanya sanksi makan di atas tanah.

Kwarda Banten meminta kepada Kwarcab Tangerang agar melakukan pembinaan lebih lanjut kepada pembina pelaksana kegiatan.

"Melalui Kwarcab Tangerang, agar yang melakukan itu semacam dievalusi dalam pembinaan selanjutnya agar mengikuti pembinaan lanjutan," tutur Wajid.

Foto mengenai kejadian ini lantas viral di media sosial. Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka Ahdyaksa Dault mengecam keras kejadian tersebut. Menurutnya, kejadian itu tidak mencerminkan aktivitas dan nilai-nilai Pramuka.

"Pagi ini (25/03/2017), di grup WA (WhatsApp), saya menerima foto beberapa Pramuka makan bersama di suatu tempat, namun nasinya ditaruh di rumput tanpa alas. Saya cek, foto tersebut sudah menyebar di media sosial dan mendapatkan kritik keras bahkan kecaman dari anggota Gerakan Pramuka," ujar Adhyaksa dalam keterangannya di Instagram adhyaksadault yang dikutip detikcom, Sabtu (25/3/2017).

Menurut Adhyaksa, foto yang mendapat kritik keras tersebut bukan bagian dari pendidikan dan pembinaan di Gerakan Pramuka. Dia dapat memastikan pembina kegiatan tersebut belum memenuhi kualifikasi pelatih dan pembina Pramuka.

"Saya tegaskan ini bukan bagian dari pendidikan dan pembinaan di Gerakan Pramuka, saya sangat menyayangkan ini. Saya pastikan bahwa pembina kegiatan tersebut belum mengikuti atau memenuhi kualifikasi pelatih dan pembina Pramuka," tutur mantan Menpora ini. (bri/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads