Pesawat Militer AS dari Diego Garcia Jemput 14 Kru di Aceh

Pesawat Militer AS dari Diego Garcia Jemput 14 Kru di Aceh

Agus Setyadi - detikNews
Minggu, 26 Mar 2017 16:22 WIB
Foto: Pesawat Militer AS dari Diego Garcia Jemput 14 Kru di Aceh (Agus-detikcom)
Aceh Besar - 14 kru pesawat militer Amerika Serikat yang mendarat darurat di Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM), Aceh Besar dijemput. Mereka dijemput oleh satu unit pesawat yang berangkat dari Pangkalan Udara AS di Diego Garcia, Samudera Hindia.

Pantauan detikcom, pesawat penjemput jenis Boeing 707 WC tiba di Bandara Sultan Iskandar Muda, Blang Bintang, Aceh Besar, Aceh sekitar pukul 12.40 WIB, Minggu (26/3/2017). Pesawat berwarna abu-abu tersebut kemudian parkir tak jauh dari pesawat yang mendarat darurat. Tidak ada kru yang turun dari pesawat penjemput.

Pesawat Militer AS dari Diego Garcia Jemput 14 Kru di AcehFoto: Pesawat Militer AS dari Diego Garcia Jemput 14 Kru di Aceh (Agus-detikcom)


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara 14 kru pesawat satu persatu naik ke dalam pesawat yang menjemput mereka. Pesawat penjemput jenis tanker ini berangkat dari pangkalan militer Amerika di Diego Garcia di Samudera Hindia. Setelah berada di bandara SIM sekitar 50 menit, pesawat kemudian lepas landas dan kembali ke Diego Garcia.

"Tadi ada 14 personel yang jemput untuk bawa pulang. Tinggal 6 orang lagi di sini," kata Komandan Lanud Sultan Iskandar Muda (Danlanud SIM), Kolonel Pnb Suliono, kepada wartawan, di Bandara SIM.

Sebelum pesawat tiba, kata Suliono, pihaknya sudah mendapat informasi dari kedutaan besar Amerika di Indonesia terkait soal pengiriman pesawat untuk menjemput kru di Aceh. Untuk kru yang tersisa di Aceh dan semuanya militer, TNI AU tetap akan mengawasi mereka.

"Untuk pesawat, pengamanannya juga 24 jam dari TNI AU dan pihak bandara. Di depan pesawat parkir ada pos Avsec bandara," jelas Suliono.

Selama proses transfer penumpang tersebut, mesin pesawat yang baru tiba dibiarkan hidup hingga take off kembali.

"Kebetulan di sini kondisi kita tidak ada sarana mereka. Seandainya mereka mati mesin harus ada hal-hal yang kita lengkapi. Tadi kru pesawat penjemput tidak ada yang turun," ungkap Suliono. (rvk/rjo)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads