"Pada Juli 2016, tersangka Lan pernah diminta Asiong untuk membawa sebuah tas seberat sekitar 5-10 kilogram yang mana setelah diketahui tas tersebut berisi narkoba," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Rikwanto kepada detikcom, Rabu (22/3/2017).
Asiong dan Lan sudah saling kenal sejak 2007. Keduanya saling kenal di 'dunia hitam'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lan adalah seorang residivis. Ia baru saja keluar dari penjara pada Februari 2016. Selepas dari lapas, Lan menjadi kuli bangunan di Malaysia pada April 2016.
Lan adalah kaki tangan Asiong, sekaligus eksekutor penculikan Ling Ling. Lan merekrut 4 WNI untuk ikut dalam penculikan dan penyekapan tersebut.
Dari 4 WNI tersebut, 3 di antaranya membantu Lan mengeksekusi korban, dengan menculik Ling Ling dari kediamannya. Sedangkan 1 WNI lainnya membantu menjaga korban ketika disekap di Batam.
Lan saat ini belum banyak terbuka kepada polisi Malaysia. Lan takut. jika dia membongkar soal Asiong, keselamatan keluarganya terancam.
"Tersangka Asiong pernah mengatakan kepada tersangka Lan bahwasanya jaringan Asiong ini merupakan jaringan antarbangsa, sehingga kalau ada yang mempunyai urusan dengan Asiong, pergi ke mana pun tak akan bisa lari. Saat ini tersangka Lan dalam kondisi tertekan tidak memberikan keterangan dengan sepenuhnya, dikarenakan tersangka Lan takut dengan keselamatan istri dan anaknya yang berada di Palembang, Sumsel," tuturnya. (mei/dhn)