Emas hijau dan emas biru bukanlah logam mulia, melainkan tanaman dan buah-buahan yang bernilai ekonomi dan budidaya hasil laut. Pangdam Pattimura bekerja sama dengan jajaran pemerintah daerah mencanangkan program-program ini di tengah masyarakat dalam rangka membangun pertahanan dan keamanan di masyarakat.
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Sejumlah pejabat ikut dalam peninjauan ini, antara lain Gubernur Maluku Said Assegaf dan sejumlah bupati serta wali kota di Maluku dan Maluku Utara. Acara ini juga diikuti sejumlah stakeholder terkait dari TNI, Polri, kejaksaan, dan jajaran Pemda.
Baca juga:
Melongok 'Tambang Emas Hijau' dan 'Emas Biru' di Maluku
Nah, setelah menengok bagaimana kebun 'emas hijau', siang harinya Pangdam Pattimura mengajak rombongan memantau 'tambang emas biru' di Pelita Jaya, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku. Diskusi dengan para nelayan budidaya dikemas dengan sangat hangat sekaligus acara seremonial penebaran benih ikan oleh Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Provinsi Maluku dan Maluku Utara di keramba jaring tancap emas biru. Lokasinya berada di atas keramba apung emas biru binaan Pangdam Pattimura.
![]() |
Melalui dana kerja sama dengan Bank Indonesia serta sejumlah Bank BUMN yakni BRI dan BNI, yang memberikan bantuan sekitar Rp 350 juta, masyarakat sudah dibuatkan empat keramba apung dengan masing-masing empat kotak, bagan untuk nelayan, dan keramba tancap.
"Ini wujud komitmen kami membantu masyarakat di Pelita Jaya ada potensi belum tergarap sehingga sayang sekali kondisi alam yang begitu bagus tidak dimanfaatkan dengan baik. Melalui kerja sama bantuan BUMN dari BRI, BNI, dan yang terakhir BI, Kodam bisa menyalurkan keramba jaring apung dan juga bagan kepada nelayan," kata Doni.
"Termasuk juga keramba tancap yang mungkin masih baru. Ukurannya 50 x 50 meter dengan kedalaman 1,5 meter sampai paling dalam 9 meter dan ini bisa menampung 20 ribu ekor ikan," imbuhnya.
![]() |
Baca Juga:
Kisah 'Emas Putih' dan Perdamaian 2 Desa di Maluku yang Lama Berkonflik
"Sehingga Maluku dan Maluku Utara tidak hanya mengandalkan ikan tangkap tapi juga budidaya, mudah-mudahan jadi inspirasi makin banyak nelayan terangkat hidupnya," harap Doni.
"Ini upaya Kodam menyelesaikan persoalan, terutama desa yang konflik yang terjadi gesekan," simpul Pangdam menegaskan hasil akhir program ini sebagai 'emas putih' yang artinya aman, rukun, dan berkualitas.
Emas putih sendiri sudah beberapa kali dilakukan oleh Kodam Pattimura, yang bekerja sama dengan sejumlah CSR. Mulai dari memberangkatkan haji atau umrah tokoh daerah di kampung-kampung yang berkonflik hingga pembangunan sarana dan prasarana bagi sejumlah daerah yang membutuhkan. (van/elz)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini