Sopir Taksi Simpati Kecam Pemberitaan SCTV

Sopir Taksi Simpati Kecam Pemberitaan SCTV

- detikNews
Senin, 18 Apr 2005 12:28 WIB
Jakarta - Sekitar 50 sopir taksi Simpati menggelar aksi demo di depan gedung SCTV, Jl. Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Senin, (18/4/2005). Mereka menuntut SCTV bertanggung jawab atas tayangan perampokan terhadap penumpang yang dituduhkan kepada sopir taksi Simpati."Pelaku dan taksinya bukan berasal dari taksi Simpati. SCTV jangan asal buat berita," kata salah satu sopir, Radiman.Seperti diketahui, beberapa hari lalu terjadi perampokan yang dilakukan olehsopir taksi terhadap penumpang yang sedang hamil. Peristiwa ini dilaporkan kepada Polda Metro Jaya. Diduga perampokan dilakukan sopir taksi Simpati.Aksi ini dimulai pukul 10.20 WIB, di mana sekitar 50-an taksi berjejer parkir di depan gedung SCTV. Selain menuntut SCTV mengembalikan nama baik taksi Simpati, mereka menginginkan SCTV mengklarifikasi pemberitaannya.Dalam pemberitaan SCTV, taksi yang digunakan untuk merampok bernomor 579. Padahal perusahaan taksi Simpati yang baru berdiri bulan Juli 2004 hanya berjumlah 200-an unit. "Taksi Simpati tidak sebanyak itu, cuma 200-an," kata Radiman.Dalam aksinya sopir taksi ini juga menempel poster-poster di kaca belakang taksinya. Tulisannya misalnya, "Hey SCTV, Lu Jangan Asal Tayang aja Dong, Teliti Dulu. Sembarangan Aja Lu. Belum Berasa ya!".Sampai berita ini diturunkan, para sopir tersebut masih berdemo. Sebanyak enam orang sudah diterima oleh pihak SCTV. Sopir taksi ini mengaku rela berdemo meski kehilangan pendapatan hari ini. Sejak pemberitaan tersebut, omzet mereka turun drastis. "Ini sudah resiko" kata Radiman. (atq/)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads