"Diskusi biasa saja, terkait agama. Dia (Ekin) memang religius, bercita-cita ingin jadi pendeta," kata ayah Ekin, Teger Bangun, saat diwawancara, (3/3/2017).
Selain itu, kata Teger, Ekin memang dikenal akrab dengan internet dan senang membuka situs yang berkaitan dengan agama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk mencari informasi keberadaan anak pertamanya tersebut, Teger mengaku sempat mendatangi sekolah Ekin di SMPN Cibungbulang dan bertanya ke teman-temannya.
"Di sekolah juga Ekin baik-baik saja, tidak pernah ada masalah, saya juga tanya ke teman-temannya, tapi tidak ada yang tahu," katanya.
Teger menyebut, selama ini anaknya tidak banyak bergaul dengan orang-orang dewasa karena ia selalu memantau aktivitas anak pertamanya itu. Ia justru mengaku khawatir kalau hilangnya Ekin terkait dengan situs-situs yang ia kunjungi. "Saya juga sudah datangi warnet yang suka didatangi Ekin, untuk cari informasi situs yang suka dikunjunginya, tapi history-nya sudah terhapus," imbuhnya.
Ekin Sura Totonta Bangun, diketahui hilang dari rumahnya ketika Selasa (28/2/2017) malam ketika ayah dan ibunya tiba di rumah usai melakukan kegiatan keagamaan di gereja. Anak pertama dari dua bersaudara itu pergi meninggalkan surat. Dalam surat yang diduga ditulis oleh tangan Ekin sendiri itu disebut kalau ia pergi untuk menemui Tuhan Allah di Surga. Dia menyebut dirinya adalah orang terpilih. Dalam surat tersebut juga tertulis kalau Ekin akan kembali 9 tahun kedepan.
Bocah kelas 2 SMPN 1 Cibungbulang tersebut pergi meninggalkan rumah menggunakan jaket parasut berwarna cokelat. Adapun beberapa ciri-cirinya antaralain, memiliki kulit sawo matang, memiliki. (empat) pusara di kepala, rambut ikal warna hitam.
Kasus hilangnya Ekin saat ini masih dalam penyelidikan pihak kepolisian Leuwiliang, Kabupaten Bogor.
"Kita masih dalam tahap penyelidikan, sejauh ini kita belum temukan adanya tindakan pidana. Kita masih selidiki, kita sudah datangi sekolah untuk cari informasi, orang tuanya juga sudah kita mintai keterangan, tapi sejauh ini kita belum ada informasi keberadaannya," kata Kapolsek Leuwiliang Kompol I Nyoman Suparta, saat dikonfirmasi terpisah, (3/3/2017).
(rvk/try)











































