Mau ke Jerman-Meksiko, Pansus Pemilu DPR: Beda dengan Teleconference

Mau ke Jerman-Meksiko, Pansus Pemilu DPR: Beda dengan Teleconference

Aditya Mardiastuti - detikNews
Kamis, 02 Mar 2017 18:02 WIB
Yandri/ Andhika detikcom
Jakarta - Meski dikritik, Pansus Pemilu DPR tetap berencana mengadakan kunjungan kerja ke Jerman dan Meksiko. Anggota Komisi II DPR Yandri Susanto menyebut kritik itu menjadi masukan bagi timnya untuk merampungkan UU Pemilu.

"Nggak apa-apa, waktu singkat ini jadi masukan kita bekerja merampungkan pemilu itu sesuai dengan yang kita harapkan. Nggak masalah," jawab Yandri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (2/3/2017).

Yandri menyebut dalam kunjungan itu timnya akan menimba ilmu langsung dengan pemerintah Meksiko dan Jerman soal pelaksanaan e-voting. Dia beralasan jika menggunakan teleconference memang tidak memakan waktu namun tidak bisa bertanya langsung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bisa itu (teleconference) tidak memakan waktu. Tapi karena Pansus tidak memiliki banyak waktu, tatap muka langsung, ketemu langsung sama mendagrinya, KPU-nya, peradilan khususnya," ujar Yandri.

Politikus PAN itu menyebut ingin menimba langsung pelaksanaan pemilu di kedua negara itu. Apalagi sistem e-voting sedang disiapkan untuk pelaksanakan di pilkada serentak 2018 nanti.

"Sama kita mau lihat pemerintah negara hadir untuk membiayai pemilu legislatif dan pemilu presiden, dan belum e-voting kan kita belum mau memulai. Itu yang Kita mau tanya langsung ke pelakunya," paparnya.

Dia beralasan jika belajar dari literatur akan menghasilkan interpretasi yang kurang tepat. Yandri kemudian menganalogikan kunker itu dengan menonton bola langsung dari pinggir lapangan dengan menonton melalui televisi.

"Kalau baca buku interpretasinya kurang pas. Sama kita analogikan semua kalau kita nonton TV beda sama yang di stadion, beda kalau kita baca buku, teleconference beda sama kita datang langsung," ujar dia. (ams/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads