"Kita mau 2025 kita harus sudah sampai 70% sampah plastik kita habis. Tadi, seperti pada perusahaan, dia punya target juga 2025 mereka sudah bisa mendaur ulang apa produk-produk mereka itu," tegas Luhut.
Hal itu disampaikan Luhut setelah memberikan sambutan dalam "Workshop Pengelolaan Sampah di Pantai dan Laut" saat ditemui di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Senin (27/2/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang daur ulang sampah tadi saya sampaikan dengan Bu Siti (Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya), kami bertekad untuk memerangi sampah-sampah plastik, karena dampaknya bagi kesehatan generasi akan datang cucu-cicit ke depan," ujarnya.
Dia juga sudah memastikan koordinasi mengenai undang-undang sudah tidak menjadi masalah. Ia lebih mengutamakan kesehatan untuk generasi yang akan datang.
"Semua peraturan perundang-undangan sudah ada nggak ada lagi yang dipermasalahkan tinggal tadi, Bu Siti, kita komitmen supaya langsung ke bawah," ujarnya.
Luhut melanjutkan sedang disosialisasi mengenai plastik berbayar. Hal ini untuk menekan masalah lingkungan yang diakibatkan plastik.
"Yaitu kita sedang sosialisasikan kalau nanti akan dilakukan lagi oleh Bu Siti. Rakyat harus tahu berapa pun nanti uang yang akan dipungut, baik 100 maupun 200, itu untuk kampanyenya," imbuh Luhut.
"Yang kedua, kita mau ganti itu sekarang (plastik yang terbuat) dari singkong dari rumput laut, palm oil yang bisa daur ulang. Dengan begitu, akan mengurangi masalah lingkungan kita," tandas dia. (nwk/nwk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini