Menanggapi ucapan Tito, Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah mengaku heran terhadap sikap mantan Kadensus itu. Fahri mengaku perasaannya tertusuk-tusuk saat mendengar ucapan Tito.
Baca Juga: Kapolri: Ada Bukti Transfer Dana dari Bachtiar Nasir ke Turki
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kok bisa Kepala Kepolisian Republik Indonesia, negara berdaulat, mendapatkan informasi intelijen dari negara lain yang tidak diverifikasi dan tidak dijelaskan tiba-tiba dijadikan dasar untuk menersangkakan orang yang memang lagi diincar oleh negara," sambung Fahri dengan nada heran.
Fahri kemudian menyinggung, ada kelemahan pemahaman mengenai negara demokrasi di sekitar lingkungan Presiden, termasuk di lingkungan penegakan hukum. Menurut Fahri, hal itu menyebabkan ada hal-hal yang seharusnya bukan jadi masalah akhirnya menjadi sebuah masalah.
"Sekarang dia bilang Bachtiar Nasir transfer dana ke Turki, ini apa masalahnya? Tahu nggak dia bahwa remiten kita setiap tahun sekitar Rp 150 triliun. Transaksi itu dari tenaga kerja saja itu, apa mau diverifikasi itu satu-satu? Jangan hukum itu dipakai untuk mengkriminalisasi orang," tegas Fahri.
Baca Juga: Bantah Polri, Ini Penjelasan Pihak Bachtiar Nasir soal Dana ke Turki
Menurut Fahri, tokoh-tokoh seperti Bachtiar Nasir hingga imam besar FPI Habib Rizieq Syihab adalah tokoh yang membuat rakyat tenang. Ini dilakukan yang bersangkutan dengan menggelar acara semacam pengajian yang membuat rakyat paham soal agama.
"Orang kayak Habib Rizieq, Bachtiar Nasir, itu ngisi acara TV, bikin pengajian. Dia bikin rakyat tenang, mengerti agama, itu tujuan mereka. Mereka tak pernah korupsi, kok tiba-tiba negara mengincar mereka," tanyanya. (gbr/bag)











































