Sandiaga tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Selasa (14/2/2017) pukul 07.30 WIB. Sandiaga yang tampak mengenakan kaos polo hitam ditemani istri Nur Asia Uno yang juga mengenakan gaun hitam. Keduanya kemudian langsung diajak berfoto oleh warga yang melihatnya.
"Plong bangat perasaannya, saya jadi bingung, kok nggak terlalu deg-degan, biasanya kalau kalau lagi mau ujian atau mau lagi apa biasanya was was. Tapi kemarin mulai dari mendarat sampai pulang, yasudahlah serahkan lah ke yang atas. Lebih tenang, kita sudah berusaha, kita serahkan saja kepada yang di atas," ujar Sandiaga kepada wartawan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Surat Ali Imran ayat 26 (doa yang dibaca), yaitu bahwa Allah memberi kekuasaan kepada siapa yang Dia kehendaki dan akan mencabutnya kepada siapa yang dia kehendaki. Manusia itu nggak punya kuasa sama sekali, la haula wa la quwwata illa billah. Jadi upaya itu tidak akan berhasil kalau tidak ada ridho dari Allah," jelasnya.
"Nggak lah (doa untuk menang di Pilgub), sekarang sudah apa yang diikhtiarin sudah maksimal. Tinggal hari ini doa-doa saja. Dari sini ke rumah mama, katanya keluarga pada berdoa. Terus ada beberapa undangan, semuanya berhubungan dengan ibadah. Akhirnya dia yang menentukan di sana kok," sambungnya.
![]() |
Sandiaga berharap kepada relawan dan tim suksesnya agar turut menjaga kesejukan di masa tenang hingga hari perhitungan suara besok. Dia berharap apa yang telah dilakukan selama 4 bulan ini membawa hasil yang terbaik dari Yang Maha Kuasa.
"Mudah-mudahan tidak menambah kewas-wasan kita terutama saya lihat di sosmed, sekarang lebih ada angin sejuk baru, orang-orang sudah lebih bertanggung jawab. Mereka selalu postif, yuk kita sambut," harapnya.
Selama perjalanan ke Tanah Suci, Sandiaga juga merasa selalu dilancarkan segala sesuatunya. Berbeda dengan ibadah Umrah sebelumnya, kali ini dirinya lebih dilancarkan.
"Kalau sama Bu Nur, kita nyampe kan kita sudah takut gitu loh, bisa nggak salat di Masjid Nabawi karena waktunya mepet. Allah tau-tau kasih waktu bisa lancar sekali, nggak ada ngantri sama sekali. Di Madinah itu biasanya ngantri sampai setengah jam. Itu nggak ada sama sekalin plong gitu loh. Nggak diperiksa tasnya, pokoknya jalan semua," kisahnya. (nvl/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini