Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi mengatakan, salah satu fokus pembangunan wisata yakni Waduk Jatiluhur yang merupakan satu dari sekian banyak ikon pariwisata di Kabupaten Purwakarta. Pemerintah daerah pun berencana mengajukan kawasan tersebut untuk masuk KEK.
Sebagai langkah awal, pihaknya telah meminta Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Purwakarta untuk menyiapkan pendidikan khusus pelajar sekitar Waduk Jatiluhur dalam bidang kepariwisataan seperti perhotelan dan tata boga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk melengkapi hal tersebut pihaknya akan mulai membangun beberapa destinasi wisata baru. Salah satunya adalah Kampung Cai Jatiluhur yang merupakan konsep penginapan dengan resort-resort yang terapung di Waduk Jatiluhur.
Untuk memuluskan hal tersebut pihaknya telah membuat konsep untuk mewujudkan Kampung Cai Jatiluhur tersebut. Nantinya yang akan berinvestasi yakni pemerintah daerah namun akan dikelola oleh masyarakat dan bukan oleh swasta.
"Ini adalah salah satu jawaban solusi atas penataan Kolam Jaring Apung (KJA) Jatiluhur. Kita buat pariwisata berbasis alam dalam hal ini air dari Waduk Jatiluhur," ucapnya.
Dalam waktu dekat pemerintah akan mulai membangun 40 bangunan untuk Kampung Cai Jatiluhur yang lokasinya di daerah Kertamanah dan Kutamanah. "Jadi nanti satu kepala keluarga mengelola satu rumah terapung," beber pria yang akrab disapa Kang Dedi itu.
![]() |
Saat ini, lanjut Dedi, pihaknya tengah mengebut pembangunan jalur lingkar barat yang merupakan jalan baru yang dibangun pemerintah daerah secara bertahap sejak tahun 2014 lalu. Jalan tersebut sekaligus membuka akses baru bagi warga yang 50 tahun terisolir imbas pembangunan Waduk Jatiluhur.
Selain mengandalkan potensi Waduk Jatiluhur, nantinya jalur lingkar barat yang memiliki panjang sekira 67 KM memiliki potensi wisata lain yang berbasis alam seperti yang sudah mulai mendunia saat ini yakni Gunung Parang.
(nwy/nwy)