Ahok-Djarot Tanyakan Program Rumah Rakyat ke Agus

Ulasan Debat Pilgub DKI

Ahok-Djarot Tanyakan Program Rumah Rakyat ke Agus

Bagus Prihantoro Nugroho - detikNews
Jumat, 10 Feb 2017 16:28 WIB
Ahok-Djarot Tanyakan Program Rumah Rakyat ke Agus
Foto: Grandyos Zafna
Jakarta - Pasangan cagub-cawagub DKI nomor urut 2 Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat bertanya ke pasangan nomor urut 1 Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni tentang program rumah rakyat. Pertanyaan itu dilayangkan dalam debat kedua Pilgub DKI yang mengangkat tema Reformasi Birokrasi dan Penataan Kota.

"Pasangan nomor 1, Mas Agus, ada program rumah untuk rakyat dengan cara dibangun di tempatnya dengan tanpa menggusur, kemudian disampaikan ada sembilan (ralat), tiga ratus sembilan puluh hektare lahan di pemukiman kumuh dan di bantaran sungai yang ingin dibangun," tanya Djarot dalam debat kedua di Hotel Menara Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat (27/1/2017).

Ada pun frasa yang berulang disebutkan oleh Djarot yakni "di bantaran sungai" sebanyak 3 kali. Djarot juga menyebutkan kata "rumah" sebanyak 5 kali. Total dia menyebutkan 82 kata dalam 50 detik dari 1 menit yang diberikan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pertanyaan saya adalah, bagaimana membangun tanpa memindahkan dan menertibkan bangunan itu sehingga bisa daerah-daerah di bantaran sungai dan di sekitar itu bisa mendapatkan rumah yang layak huni?" imbuh Djarot.

Ketika bertanya, pandangan Djarot lebih banyak ke penonton. Tetapi ketika menyebut nama Agus dan menyebutkan kalimat pertanyaan, dia mengarahkan pandangan dan badannya ke pasangan calon nomor urut 1.

Sisa waktu dari Djarot kemudian dimanfaatkan oleh Ahok untuk menambahkan. Djarot mengucapkan 11 kata dalam 10 detik.

"Intinya kami tidak sanggup lakukan itu, makanya kita pengin tahu gimana," kata Ahok sambil tetap duduk di tempatnya.

Pasangan nomor urut 1 kemudian diberi kesempatan menjawab selama 1,5 menit. Cagub Agus Yudhoyono kemudian berdiri dan menjawabnya. Dia berdiri dari tempat duduknya, berjalan ke arah tengah panggung sambil pandangannya mengarah ke Ahok dan Djarot sambil mulai bicara.

"Benar, Pak Djarot, bahwa kami meyakini semua bisa ditata kita semua bisa membangun Jakarta tanpa harus menggusur warganya begitu saja, semena-mena, itu adalah komitmen dan itu adalah yang kami perjuangkan untuk seluruh warga Jakarta," jawab Agus.

Agus mengucapkan 228 kata dalam waktu yang diberikan. Terdengar ada penekanan di setiap akhir kalimatnya. Agus menyebut sejumlah frasa yakni "mereka tidak akan kehilangan", "warga Jakarta", dan "semua bisa" sebanyak 2 kali.

"Kami bicara dengan banyak aktivis dan masyarakat bahwa mereka mau geser sedikit, bukan gusur, bergeser sedikit untuk didirikan rumah yang layak mereka yakin bahwa dengan cara cara seperti itu mereka tidak akan kehilangan miliknya," imbuh Agus.

Moderator kemudian mempersilakan kepada pasangan nomor urut 2 untuk menanggapi jawaban Agus. Kali ini Ahok yang menanggapi.

"Bagaimana mendapat 390 hektare, lalu bagaimana caranya Anda tidak melanggar PP nomor 38 tahun 2011 yang menugaskan kita menertibkan di atas bantaran sungai?" tandas Ahok.

Dalam 1,5 menit yang diberikan, Ahok menyebutkan 181 kata. Dia mengulang kata-kata "PP nomor 38 tahun 2011" sebanyak 2 kali serta sejumlah frasa yakni "lalu bagaimana" dan "390 hektare".

"Karena ada peraturan pemerintah atau PP No 38/2011 itu jelas dikatakan, bangunan yang berdiri di atas badan sungai itu harus ditertibkan supaya fungsi tempat dan sungai kembali seperti sedia kala. Lalu bagaimana pasangan nomor 1 mendapatkan lahan 390 hektare kalau ada di lokasi yang sama?" imbuh Ahok.

Setelah itu Agus kembali memberikan tanggapan atas sanggahan itu. Gesturnya sama seperti saat dia menjawab sebelumnya.

"Jika kami terpilih menjadi gubernur dan wakil gubernur kami nakan benar-benar firm untuk meyakinkan bahwa kita benar-benar bisa menata untuk membangun mengelola mempercantik kota ini tanpa harus menggusur. Kita bisa, yang penting kita kreatif dan terbuka dengan berbagai masukan, terbuka dengan berbagai informasi," tanggap Agus.

Sebanyak 201 kata diucapkan oleh Agus selama waktu 1,5 menit yang diberikan moderator. Ada pun frasa yang berulang diucapkannya adalah "terbuka dengan berbagai", "dengan alasan", dan "melakukannya bisa".

"Mereka mengatakan, 'Pak, sebetulnya kami rela saja kalau dilakukan relokasi, bukan digusur dengan paksa dan tanpa kompensasi', ini masalahnya dan kami tidak punya hati untuk melakukan seperti itu," pungkas Agus.

(bag/erd)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads