Hanura: Kami Tidak Bisa Terima Perlakuan Chappy Hakim

Hanura: Kami Tidak Bisa Terima Perlakuan Chappy Hakim

Aditya Fajar Indrawan - detikNews
Jumat, 10 Feb 2017 10:31 WIB
Nurdin Tampubolon (Lamhot Aritonang/detikcom)
Jakarta - Presdir PT Freeport Indonesia Chappy Hakim meminta maaf atas insiden dengan anggota Komisi VII DPR Mukhtar Tompo, yang merupakan politikus Hanura. Fraksi Hanura menyatakan belum bisa menerima perlakuan Chappy terhadap anggotanya.

"Kami dari fraksi dengan tegas tidak dapat menerima perlakuan Presdir Freeport. Untuk itu, kami meminta klarifikasi," kata Ketua Fraksi Hanura Nurdin Tampubolon saat dihubungi, Jumat (10/2/2017).

Baca Juga: Anggota Komisi VII Ngaku Ditunjuk-tunjuk Presdir Freeport Chappy Hakim

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nurdin sudah meminta keterangan langsung kepada Mukhtar Tompo dan mendapat perincian kronologi. Dia menganggap sikap Chappy tidak lazim dan patut dipertanyakan.

"Apalagi itu dilakukan oleh mitra kerja, jadi patut dipertanyakan kenapa alasannya. Karena apa yang diperjuangkan merupakan suatu hal yang wajar dalam rapat komisi karena memang fungsi DPR adalah pengawasan," jelas Waketum Hanura ini.

Fraksi Hanura sudah berkoordinasi dengan Ketum Oesman Sapta Odang. Oesman Sapta lalu minta hal itu diselesaikan sesuai aturan yang berlaku. Lalu, bagaimana dengan sikap Chappy yang sudah minta maaf?

"Itu yang kita lihat nanti. Kami masih prematur untuk memberikan pernyataan itu saat ini, karena anggota masih belum menerima perlakuan itu. Jadi kami harus melihatnya secara objektif, secara keseluruhan," ucap Nurdin.

Baca Juga: Anggota DPR Ngaku Ditunjuk-tunjuk, Ini Penjelasan Chappy Hakim

Sebelumnya diberitakan, Mukhtar mengaku ditunjuk-tunjuk dan dibentak oleh Chappy seusai rapat di Komisi VII DPR. Di sisi lain, Chappy mengatakan memang mempertanyakan tanggapan Mukhtar mengenai ketidakkonsistenan saat rapat dan meminta Mukhtar menunjukkan ketidakkonsistenan tersebut.

"Hal yang terjadi selesai rapat Komisi VII hari ini adalah hal yang tidak diinginkan oleh pihak mana pun. Dengan tulus, saya memohon maaf kepada Komisi VII DPR atas polemik yang terjadi," kata Chappy dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom, Kamis (9/2/2017). (imk/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads