Artidjo Menyamar dan Transaksi di Masjid, PN: Kami Tak Menyangka

Artidjo Menyamar dan Transaksi di Masjid, PN: Kami Tak Menyangka

Aditya Fajar Indrawan - detikNews
Rabu, 01 Feb 2017 17:27 WIB
Artidjo Alkostar menyamar dengan memakai sorban dan kopiah putih. (ari/detikcom)
Jakarta - PN Jakpus tak kapok meski sudah diobok-obok KPK, dari Panitera Edy Nasution hingga penitera pengganti Santoso, yang di-OTT KPK. Saat Artidjo menyamar, tindakan menyimpang masih saja terjadi, bahkan di masjid sekalipun.

Kepala Humas PN Jakarta Pusat Jamaluddin Samosir mengaku terkejut atas penyamaran Artidjo dkk.

"Ya itu kan salah satu bentuk pengawasan. Apalagi kita juga benar-benar tidak menyangka kalau para hakim MA sampai menyamar," katanya saat dimintai konfirmasi di PN Jakpus, Jl Bungur Besar Raya, Jakarta Pusat, Rabu (1/2/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia merespon positif aksi penyamaran yang dilakukan oleh Artidjo dkk. Ia berjanji akan segera menindaklanjuti dan memperbaiki kinerja pelayanan di PN Jakpus.

"Ya tentunya ini akan lebih diperbaiki lagi. Apa yang sudah ditemukan akan kita berikan sanksi tegas, terkait isu lainnya juga sudah dilaporkan ke Bawas," ucap Jamaluddin.
Penampilan Artidjo sehari-hari (ari/detikcom)Penampilan Artidjo sehari-hari (ari/detikcom)

Sebagaimana diketahui, Artidjo sempat menyamar ketika datang ke PN Jakarta Pusat, dengan memakai kopiah putih, sorban, sarung, dan sandal jepit pada Kamis (26/1/2017). Bahkan penyamarannya itu sukses, sehingga membuat pegawai PN Jakpus tidak mengetahui dia adalah pimpinan MA.

Gayung bersambut, Artidjo menyaksikan sendiri pelanggaran yang dilakukan oleh pegawai di PN Jakarta Pusat. Yang paling mencengangkan adalah adanya pegawai yang terlibat jual-beli perkara informasi serta urusan tilang.

"Mendadak sekali. Ketahuannya, waktu ini sudah ada (bukti masalah). Ini ada masalah, ada transaksi di masjid, sudah difoto, kemudian kita beri tahu Ketua PN dan nggak bisa mengelak lagi," kata Artidjo.

Hingga kini, MA belum melansir temuan di masjid tersebut, apakah gratifikasi atau tindakan indisipliner. (adf/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads