Kepala Humas PN Jakarta Pusat Jamaluddin Samosir mengaku terkejut atas penyamaran Artidjo dkk.
"Ya itu kan salah satu bentuk pengawasan. Apalagi kita juga benar-benar tidak menyangka kalau para hakim MA sampai menyamar," katanya saat dimintai konfirmasi di PN Jakpus, Jl Bungur Besar Raya, Jakarta Pusat, Rabu (1/2/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya tentunya ini akan lebih diperbaiki lagi. Apa yang sudah ditemukan akan kita berikan sanksi tegas, terkait isu lainnya juga sudah dilaporkan ke Bawas," ucap Jamaluddin.
![]() |
Sebagaimana diketahui, Artidjo sempat menyamar ketika datang ke PN Jakarta Pusat, dengan memakai kopiah putih, sorban, sarung, dan sandal jepit pada Kamis (26/1/2017). Bahkan penyamarannya itu sukses, sehingga membuat pegawai PN Jakpus tidak mengetahui dia adalah pimpinan MA.
Gayung bersambut, Artidjo menyaksikan sendiri pelanggaran yang dilakukan oleh pegawai di PN Jakarta Pusat. Yang paling mencengangkan adalah adanya pegawai yang terlibat jual-beli perkara informasi serta urusan tilang.
"Mendadak sekali. Ketahuannya, waktu ini sudah ada (bukti masalah). Ini ada masalah, ada transaksi di masjid, sudah difoto, kemudian kita beri tahu Ketua PN dan nggak bisa mengelak lagi," kata Artidjo.
Hingga kini, MA belum melansir temuan di masjid tersebut, apakah gratifikasi atau tindakan indisipliner. (adf/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini