Anies Mau Jual Saham Pemprov di Perusahaan Bir, ini Kata Sylviana

Anies Mau Jual Saham Pemprov di Perusahaan Bir, ini Kata Sylviana

Gibran Maulana Ibrahim - detikNews
Rabu, 25 Jan 2017 13:30 WIB
Anies Mau Jual Saham Pemprov di Perusahaan Bir, ini Kata Sylviana
Sylviana Murni di Koja (Gibran Maulana Ibrahim/detikcom)
Jakarta - Pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur DKI nomor 3, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, berencana menjual saham Pemprov DKI di salah satu perusahaan bir. Cawagub DKI nomor urut 1, Sylvina Murni, berkata jangan hanya karena kampanye lantas berjanji-janji seperti itu.

"Sekali lagi, kalau kami berdua sama Mas Agus, pasti ketika aturan itu menyimpang dan tidak punya manfaat banyak untuk masyarakat, apalagi ini kalau dilihat dari sustainable development-nya juga tak pas, artinya ada program berkelanjutannya nggak, ada manfaat nggak untuk masyarakat yang lebih besar, pasti kita evaluasi," ujar Sylvi di Koja, Jakarta Utara, Rabu (25/1/2017).

Sylvi menambahkan sesuatu harus dilihat secara menyeluruh, termasuk soal saham bir, sebelum menentukan apakah akan dijual atau dibagaimanakan ke depannya. Dia lantas berkata tidak boleh hanya karena kampanye lalu berjanji akan mencopot saham tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Selalu kalau melihat sesuatu itu harus secara komprehensif. Tidak boleh karena hanya untuk kampanye, untuk meraih suara masyarakat, kita langsung ini copot, ini begini-begini, itu namanya tidak mencerdaskan," jelasnya.

Baca Juga: Anies Bakal Jual Saham Milik Pemprov DKI di Perusahaan Bir

Lantas Sylvi bercerita tentang hal yang menjadi pembeda dirinya dan Agus dengan pasangan lain. Agus-Sylvi, katanya, selalu melihat sebuah permasalahan dengan menyeluruh.

"Di sini bedanya, mohon maaf kalau saya katakan, kita selalu ingin mencerdaskan masyarakat. Kemudian ketika kita membahas, harus dilihat secara komprehensif, dilihat dari berbagai sisi," tuturnya

Lantas, apakah menurut Sylvi saham Pemprov DKI di salah satu perusahaan bir sah-sah saja?

"Kan kita lihat kenapa dia ada, pasti dia punya sejarah, kalau memang tidak bermanfaat, cut," tutupnya. (gbr/imk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads