"Kita diingatkan kalau Indonesia bukan negara teokrasi, bukan negara agama, bukan negara sekuler. Tetapi negara Indonesia negara yang masyarakatnya agamis," ungkap Gatot usai menutup Rapim TNI di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (19/1/2017).
"Jadi agama yang di Indonesia pasti akan bersama-sama, sehingga kita tak boleh menyudutkan orang per orang maupun kelompok agama, ini saya sampaikan peserta rapim untuk bantu kinerja pemerintah," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kan sudah saya sampaikan, itu kepolisian kita akan bantu back up dengan cara TNI," kata Gatot.
Saat ditanya langkah apa yang akan dilakukan bila ada oknum TNI yang membekingi ormas, jenderal bintang empat itu memastikan akan menindak tegas. Gatot mengaku tak peduli apabila oknum tersebut memiliki pangkat maupun jabatan tinggi.
"Kalau dia melanggar hukum, tak peduli saya. Siapa pun juga, pangkat apa pun juga. Karena panglima tertinggi dari TNI adalah hukum," tegas Gatot.
"Presiden mengatakan negara (Indonesia) bukan negara aturan tapi negara hukum. Berarti tidak boleh melanggar hukum," lanjutnya. (elz/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini