Walkot Balikpapan Via Medsos Jelaskan soal Sirkus Lumba-lumba

Walkot Balikpapan Via Medsos Jelaskan soal Sirkus Lumba-lumba

Nograhany Widhi K - detikNews
Rabu, 18 Jan 2017 20:02 WIB
Lumba-lumba yang diangkut kargo Sriwijaya Air (Foto: Instagram @melaniesubono)
Jakarta - Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi menjelaskan mengenai sirkus lumba-lumba melalui media sosialnya. Apa penjelasannya?

Wali Kota Balikpapan berkepentingan karena, seperti diberitakan sebelumnya, lumba-lumba itu dibawa dari Jakarta menuju Balikpapan untuk misi edukasi. Edukasi diselenggarakan Taman Impian Jaya Ancol.

"Pertama, saya sepakat bahwa perlindungan satwa menjadi hal yang penting di kota ini. Mengenai niat warga kota untuk melakukan pelarangan pertunjukan sirkus lumba-lumba, secara pribadi saya sepakat," demikian tulis Rizal dalam akun Instagram-nya @rz_effendi58 yang dikutip Rabu (18/1/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk itu, imbuhnya, Pemkot Balikpapan akan melakukan kordinasi dengan semua pihak yang berwenang agar ke depan ada tindakan nyata agar pertunjukan seperti ini bisa dihindari.

"Karena pertunjukan sirkus lumba-lumba ini sudah mengantongi izin dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Maka Pemerintah Kota perlu berkoordinasi," jelas dia.

Tanggapan Pak Walikota Terkait Masalah Lumba-lumba dan Beruang Madu . --------------------------------------- STATEMENT WALIKOTA BALIKPAPAN @rz_effendi58 . Warga kota Balikpapan yg saya hormati. Izinkan saya sedikit memberi klarifikasi tambahan mengnai dua permasalahan yg terjadi. Pertama, saya sepakat bahwa perlindungan satwa menjadi hal yg penting di kota ini. Mengenai niat warga kota untuk melakukan pelarangan pertunjukan sirkus lumba lumba secara pribadi saya sepakat. Untuk itu pemerintah kota akan melakukan kordinasi dengan semua pihak yang berwenang agar kedepan ada tindakan nyata agar pertunjukan seperti ini bisa dihindari. Karena pertunjukan sirkus lumba lumba ini sudah mengantongi izin dari kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Maka pemerintah kota perlu berkordinasi. Yang kedua, Walikota Bandung @ridwankamil sudah memberikan klarifikasi bahwa pengelolaan kebun binatang yang terdapat beruang madu (maskot kota Balikpapan) yang diinformasikan dalam keadaan tidak terawat berada dalam pengelolaan pihak swasta. Walikota Bandung juga sudah memberikan teguran juga menyurati kementrian Lingkungan Hidup agar bisa segera melakukan penyelamatan terhadap satwa yg ada. Untuk itu, mengenai kedua permasalahan diatas penerintah kota Balikpapan akan segera melakukan kordinasi dengan Pihak Kementrian Lingkungan Hidup. Kita berharap beruang madu tersebut bisa kita pulangkan kembali untuk dirawat. InsyaAllah pemerintah kota Balikpapan memiliki fasilitas untuk satwa yang dilindungi terutama beruang madu. Terima masih warga kota. Hormat saya untuk seluruh warga yang peduli.

A photo posted by PESONA BALIKPAPAN (@balikpapancantik) on Jan 18, 2017 at 3:52am PST




Sebelumnya, pengirim lumba-lumba itu, yakni Taman Impian Jaya Ancol, mengakui sebagai perusahaan yang mengadakan edukasi satwa di Balikpapan. Edukasi satwa itu sebagai tugas Taman Impian Jaya Ancol sebagai lembaga konservasi.

"Dan benar sebagai perusahaan yang mengadakan edukasi satwa di Balikpapan," tutur Corporate Communication Manager Ancol Rika Lestari saat dikonfirmasi, Rabu (18/1/2017).

"Aktivitas tersebut merupakan salah satu upaya penyebaran edukasi mengenai pengenalan lumba-lumba kepada masyarakat dan telah sesuai dengan peraturan yang berlaku," lanjutnya.

Ancol menyebut pihaknya telah mendapat izin dari pihak berwenang.

"Manajemen Taman Impian Jaya Ancol telah memiliki izin peragaan hewan dan pengangkutan hewan dari instansi terkait," kata Rika saat dikonfirmasi, Rabu (18/1/2017).

(Baca juga: Ini Penjelasan Ancol Soal Pengiriman Lumba-lumba Via Sriwijaya Air)

Pihak berwenang yang dimaksud adalah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Rika mengatakan aktivitas pengangkutan lumba-lumba tersebut sudah sesuai prosedur dari KLHK dan International Air Transport Association (IATA).

"Aktivitas pengangkutan lumba-lumba sudah sesuai dengan Peraturan Direktur Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam Nomor P.1/IV-SET/2014, standardisasi IATA, serta memperhatikan keamanan dan kesehatan hewan dengan pendampingan khusus dari dokter hewan," jelas Rika. (nwk/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads