Pidato Dibatasi 7 Menit, Mensos: Saya Hanya Butuh 3-4 Menit Saja

Pidato Dibatasi 7 Menit, Mensos: Saya Hanya Butuh 3-4 Menit Saja

Elza Astari Retaduari - detikNews
Rabu, 18 Jan 2017 15:43 WIB
Foto: Ahmad Bil Wahid/detikcom
Jakarta - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa juga mendukung kebijakan pembatasan pidato menteri dan kepala lembaga negara selama 7 menit. Ia mengaku hanya membutuhkan waktu 3 hingga 4 menit saat berpidato.

"Nggak ada masalah, sih. Bukan hanya pidato, kalau di forum-forum saya paling hanya butuh 3-4 menit," ungkap Khofifah di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (18/1/2017).

Menurut dia, pembatasan durasi pidato dapat membuat materi yang disampaikan lebih efektif. Para menteri juga harus memahami agenda Presiden Joko Widodo yang padat sehingga perlu menyampaikan materi secara to the point.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Harapannya ingin berdialog, mendengar arahan Presiden lebih banyak untuk efektivitas agenda Presiden, apakah kontennya, apakah pembatasan waktunya. Kita sudah harus beradaptasi dengan kesibukan Presiden. Banyak masyarakat yang juga berharap untuk bisa dihadiri mendengarkan arahan," kata Mensos.

Mensos tidak mempersoalkan adanya aturan durasi pidato itu. Ia siap melaksanakan peraturan tersebut. "Nggak ada masalah, sih. Saya biasanya lebih kecil dari itu (durasi pidato)," tutur Khofifah.

Sekretaris Kabinet mengeluarkan surat edaran aturan pidato bagi para menteri dan kepala negara. Seskab Pramono Anung menyebut pidato menteri dan kepala lembaga negara di hadapan Presiden tidak boleh lebih dari 7 menit. "Kalau pada acara-acara yang menghadirkan Presiden, seyogiyanya para menteri dan pimpinan lembaga tinggi negara kementerian/lembaga melaporkan apa yang harus dilakukan. Bukan malah berorasi, berpidato di depan Presiden, kan itu tidak layak," ujar Pramono, Selasa (17/1).

(aan/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads