Aksi Fenomenal Sumarsono: MRT 'Jangkrik' hingga Rombak SKPD

Aksi Fenomenal Sumarsono: MRT 'Jangkrik' hingga Rombak SKPD

Hestiana Dharmastuti - detikNews
Rabu, 18 Jan 2017 10:08 WIB
Aksi Fenomenal Sumarsono: MRT Jangkrik hingga Rombak SKPD
Foto: Rengga Sancaya/detikcom
Jakarta - Sumarsono bertekad ingin meninggalkan hal-hal baik selama menjabat Plt Gubernur DKI Jakarta. Dia bersemangat mengeluarkan sejumlah kebijakan meski terkadang menuai pro-kontra.

Terhangat, pernyataan pria panggilan akrab Soni ini yang mengaku tidak sreg dengan desain kepala mass rapid transit (MRT) yang disebutnya mirip jangkrik. Dia meminta desain kepala kereta diganti. Tidak tanggung-tanggung, Sumarsono bahkan siap mengirim tim ke Jepang untuk menindaklanjuti hal itu pada Kamis, 19 Januari, besok.

Keinginan Sumarsono itu lalu ditanggapi Direktur Utama PT MRT William P Sabandar, yang mengatakan pihaknya akan mengupayakan penggantian desain seperti yang diinginkan Sumarsono. Namun upaya itu bisa dilakukan jika tidak berbenturan dengan isi kontrak. William menjelaskan terdapat poin yang mengatur proses mock up review dalam kontrak yang ditandatangani. PT MRT dibolehkan mengubah hal-hal yang dinilai belum sesuai dengan keinginan mereka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain MRT mirip jangkrik, Sumarsono merespons cepat aspirasi para sopir angkutan umum K56 rute UKI-Cileungsi yang memprotes kehadiran TransJakarta Cibubur-UKI, yang berhenti di depan Cibubur Junction, sehingga pendapatan mereka berkurang.

Dia lalu membekukan rute UKI-Cibubur milik TransJakarta selama sebulan per 23 Desember 2016. Kebijakan Sumarsono ini bertolak belakang dengan program yang digalakkan gubernur nonaktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), yang berambisi menjadikan TransJ sebagai penguasa semua rute bus di Jakarta dan menghentikan dominasi bus reyot dan ugal-ugalan.

Namun Sumarsono berpendapat Pemprov DKI Jakarta harus bisa mengakomodasi semua kepentingan pengusaha, termasuk angkot-angkot itu. "Mengalah selangkah untuk maju seribu langkah. Moratorium maksimum sebulan atau bisa lebih cepat," ujar Sumarsono.

Selanjutnya, langkah berani Sumarsono yang menghilangkan 952 jabatan atau 15,87 persen dari posisi yang saat ini ada. Dia berharap perampingan ini membuat kinerja SKPD akan lebih gesit. Sumarsono bahkan mempromosikan satu sampai dua pejabat eselon 4 yang pernah distafkan Ahok.

Berikut ini 3 aksi fenomenal Sumarsono:



MRT Mirip Jangkrik Didesain Ulang

Foto: Galang Aji Putro/detikcom
Sumarsono tidak sreg dengan desain kereta untuk MRT. Soni menyebut desain kereta rel listrik (rolling stock) mirip jangkrik.

"Itu muka kepala keretanya kayak jangkrik. Untuk membutuhkan re-desain ini, kita akan undang pabriknya, yaitu Nippon Sharyo dan Sumitomo pekan depan hari Jumat agar dijelaskan secara teknis mengenai muka daripada kepala kereta mock up (contoh) rolling stock," ujar Sumarsono.

Keinginan desain ulang ini, menurut Sumarsono, berasal dari berbagai komentar yang diterimanya mengenai kepala kereta yang dinilai tidak bagus. Pihak yang memberi masukan itu, menurut Soni, ingin agar kereta MRT punya desain yang bagus. "Teman-teman banyak yang komentar, kok bentuknya kurang bagus. Ya kalau nggak bisa total aerodinamis, paling minimum desain ulang, rekayasa ulang aerodinamisnya saja," imbuhnya.

Sumarsono segera mengirim tim ke Jepang untuk menindaklanjuti hal itu. "Makanya, tim kita suruh ke Jepang besok Kamis (19/1)," kata Sumarsono pada Selasa, 17 Januari 2017.

Dia menjelaskan tim yang akan berangkat ke Jepang terdiri atas Deputi Gubernur Bidang Industri, Perdagangan, dan Transportasi DKI Jakarta Prof Sutanto; Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda); dan orang yang berkompeten soal MRT. Mereka akan membicarakan masalah desain kepala kereta MRT. "Dengan catatan, tidak boleh mengulur waktu dari target percepatan, yaitu Maret 2018. Kedua, kalau ada cost tambahan yang besar, tapi seminimum mungkin," imbuhnya.

Menanggapi keinginan itu, Direktur Utama PT MRT William P Sabandar akan mengupayakan penggantian desain seperti yang diinginkan Sumarsono. Namun upaya itu bisa dilakukan jika tidak berbenturan dengan isi kontrak.

William menjelaskan, dalam kontrak yang ditandatangani, terdapat poin yang mengatur proses mock up review. PT MRT dibolehkan mengubah hal-hal yang dinilai belum sesuai dengan keinginan mereka. Menurutnya, desain kepala kereta MRT bisa diubah asalkan sesuai dengan isi perjanjian. Dia tidak ingin upaya penggantian itu berdampak pembengkakan biaya dan pertambahan waktu.

Bekukan Rute TransJ Cibubur-UKI

Sumarsono menemui sopir angkot. (Haris/detikcom)
Rute bus TransJ Cibubur-Cawang dibekukan Sumarsono selama sebulan per 23 Desember 2016 karena protes sopir angkot minibus K56. Padahal Sumarsono mengakui bahwa angkot K56-lah yang menyalahi perizinan dan sebenarnya tidak dapat beroperasi.

"Kita moratorium dulu trayek ini satu bulan. Dalam satu bulan, saya beri kesempatan kepada berbagai pihak terkait untuk duduk bersama mencari solusi yang terbaik," kata Sumarsono.

Keputusan Sumarsono ini dikeluhkan warga yang menggunakan TransJ. Menanggapi keluhan warga, Sumarsono menjelaskan keputusan ini untuk memberikan ruang bagi TransJakarta, pengusaha angkutan umum, dan sopir untuk mencari keputusan yang saling menguntungkan setiap pihak. Ia berharap ada jalan keluar terbaik sehingga para sopir tidak perlu lagi berdemo.

Sumarsono lalu menerangkan strateginya dalam menangani protes K56, yakni dengan membina dan memberi pemahaman kepada para pendemo. Dia menyampaikan kepada pengemudi bahwa K56-lah yang sebenarnya tidak dapat beroperasi.

"Saya jelaskan, K56 nggak bisa beroperasi lintas provinsi, 'Itu Anda berarti masuk (angkutan) AKAP (antar kota antar provinsi), harus ada izin di dua provinsi. Yang kedua, sarananya, Anda tidak memenuhi syarat, harus memenuhi kualitas seperti ini'. Itu posisinya, izin kurang, sarana kurang," terang Sumarsono di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (12/1/2017).

Ia berharap penjelasannya itu dapat menyadarkan pengemudi K56 dan tidak lagi agresif terhadap kehadiran bus TransJakarta Cibubur-Cawang.

Menurut dia, memutuskan kebijakan yang dilatarbelakangi 'gesekan' tak melulu dengan sikap keras. "Begini loh, kadang kala kita kalau membuat kebijakan harus mundur selangkah untuk maju seribu langkah. Tidak semua harus selalu ditabrak, ditabrak, ditabrak. Saya kira itu intinya, K56 juga sama," jelas dia.

Rombak 952 Jabatan SKPD

Foto: Bagus Prihantoro Nugroho/detikcom
Sumarsono mengukuhkan dan melantik 5.038 pejabat di lingkungan pemerintah provinsi. Dia menghilangkan 952 jabatan atau 15,87 persen dari posisi yang saat ini ada.

"Dengan khusus efisiensi penghapusan jabatan karena faktor perampingan sesuai dengan kebijakan nasional 952 jabatan, 15,87 persen. Struktur organisasi perangkat daerah lebih ramping dan kami harapkan (kinerja) lebih gesit," kata Soni setelah melantik 5.038 pejabat di lingkungan Pemprov DKI di silang Monas, Selasa (3/1/2017).

Sumarsono menyebut ada satu sampai dua pejabat eselon 4 yang pernah distafkan Ahok hari ini dipromosikan. Sayang, dia tak menyebut nama pejabat yang dipromosikan tersebut. "Kalau sudah distafkan, artinya dia punya nilai rata-rata. Bisa dinaikkan lagi. Ada satu sampai dua eselon 4, kemudian ada kesalahan sedikit, distafkan," kata Soni di silang Monas, Jakarta Pusat, Selasa (3/1/2017).

Menanggapi langkah Sumarsono, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Agus Suradika mengatakan keputusan Sumarsono melantik pejabat yang pernah distafkan itu sah-sah saja. Seseorang yang telah dijadikan staf dan kembali naik memegang sebuah jabatan disebutnya sebagai sistem ular tangga.

Sementara itu, Ahok mengaku langkah Sumarsono merampingkan SKPD persis seperti yang dia lakukan pada 2 Januari 2015. "Ya, memang kita kan mengubah struktur organisasi. Ini persis seperti yang saya lakukan pada 2 Januari 2015," kata Ahok.

Waktu itu, kata Ahok, dia mengurangi hampir 2.000 jabatan. Tahun ini ada sekitar 1.000 jabatan lagi yang akan dihilangkan. "Kami kan pengin makin ramping, sehingga pejabat bekerjanya sungguh-sungguh," kata dia.
Halaman 2 dari 4
(aan/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads