Wiwit adalah seorang karyawati yang bekerja di gedung DPR RI, Senayan, Jakarta. Saat ada bus TransJakarta rute Cibubur-Cawang, Wiwit memiliki kebiasaan menaiki bus TransJ itu dari rumahnya di kawasan Cibubur, Jakarta Timur, menuju Senayan, hanya dengan membayar Rp 3.500.
"Alhamdulillah di belakang kantor DPR sudah ada halte busway, lalu disusul juga dengan dibukanya rute UKI-Cibubur, sangat membantu, juga jadi superhemat. Dengan jarak tempuh yang lebih sebentar, hanya 1 jam 30 menit dan dengan fasilitas yang nyaman," demikian Wiwit membagi pengalamannya ke redaksi detikcom, Jumat (13/1/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai perbandingan, ada beberapa alternatif yang ditempuh Wiwit menuju tempat kerja. Pertama, dengan naik bus Cileungsi-Kalideres. Waktu menunggu lama dan tarif berkisar Rp 15 ribu-17 ribu.
Kedua, naik KRL Commuter Line. Wiwit mesti menuju Stasiun Pondok Cina di kawasan Jalan Margonda Raya, Depok, yang memakan waktu 1 jam dari wilayah Cibubur. Kemudian antre menunggu kereta, menunggu kereta antre masuk ke Stasiun Manggarai yang biasanya lama. Cara ini menempuh waktu paling cepat 2 jam.
Ketiga, naik angkutan minibus K56 Cileungsi-Cibubur-UKI Cawang yang bertarif Rp 8.000. Turun di UKI, kemudian masuk halte UKI Cawang untuk naik bus TransJ ke kantornya di Senayan.
"Oke untuk berangkat mau nggak mau saya naik K56 yang berdesak-desakan. Namun jika sepulang kerja itu saya naik bus TransJ turun di UKI, lalu lanjut naik K56. Sungguh melelahkan karena saya harus berjalan kaki dari halte busway UKI sampai menuju pool K56 yang dekat lampu merah Kalimalang itu lumayan banget. Karena kalau menunggu di UKI pasti sudah penuh. Wah, sungguh melelahkan kan main K56 dengan harga yang lebih mahal," keluhnya.
Dia berharap Plt Gubernur DKI Sumarsono mengembalikan rute TransJ Cibubur-Cawang.
"Semoga Pak Plt Gubernur membuka kembali rute UKI-Cibubur agar karyawan yang rumahnya di Cibubur, bahkan Cileungsi, bisa terbantu, mulai dari harganya yang sangat ekonomis, membantu sekali, dan waktu tempuh yang cepat karena banyak busway saat ini sudah steril," harapnya.
Rute bus TransJ Cibubur-Cawang dibekukan Plt Gubernur DKI Sumarsono per 23 Desember 2016 karena protes sopir angkot minibus K56. Padahal, Sumarsono mengakui bahwa angkot K56-lah yang menyalahi perizinan dan sebenarnya tidak dapat beroperasi.
(Baca juga: Bikin Rute TransJ Beku, Angkot K56 Belum Penuhi 2 Syarat ini)
"Saya jelaskan, K56 nggak bisa beroperasi lintas provinsi, 'Itu Anda berarti masuk (angkutan) AKAP (antarkota antarprovinsi), harus ada izin di dua provinsi. Yang kedua, sarananya, Anda tidak memenuhi syarat, harus memenuhi kualitas seperti ini'. Itu posisinya, izin kurang, sarana kurang," terang Sumarsono di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (12/1/2017) kemarin.
Namun dia memutuskan membekukan rute bus TransJ sebagai strategi 'mundur selangkah untuk maju seribu langkah'. (nwk/fdn)