"Akan terjadi ketegangan konflik karena ada banyak yang nggak dapat posisi dan nganggur. Karena mereka tidak dapat posisi, maka akan lebih cenderung berkelompok-kelompok," kata Evan dalam diskusi di Kantor CSIS, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (12/1/2017).
Menurutnya ada kultur mutasi di TNI yang harus diubah, dari biasanya horisontal menjadi vertikal alias naik pangkat. "Ini bukan masalah efisiensi SDM (sumber daya manusia), keuangan dan lainnya. Ini tergantung dalam militer sendiri," tutur Evan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini mengacaukan situasi baik situasi maupun koneksivitas dalam tugas TNI," ucap dia.
Data CSIS mencatat, belum cukup banyak TNI angkatan 1987 dan 1988 yang berpangkat bintang. Disebutnya, perwira berpangkat kolonel saat ini menumpuk dan kecakapan mereka tidak terakomodir.
"Angkatan 1987-1988 yang paling besar. Saya lihat tahun 2016 banyak kelebihannya di kolonel. Saya rasa kita harus memikirkan kebijakan antara terkait angkatan atau pun pendidikan," terang Evan. (elz/ear)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini