Itulah yang dialami Saint Sonic Imanuel (15) alias Soni, kakak bocah Marceleon Gabriel Allstar alias Marcel (3,5). Dikisahkan Kepala Seksi Eks Penyandang Penyakit Sosial dan Tunasosial Dinsos Tangerang Syahrial saat menemani detikcom menyambangi Marcel dan Soni di rumah singgah Dinsos Tangerang, Soni sempat tak mau beraktivitas sama sekali saat tiba di rumah singgah pada Rabu (4/1) lalu.
(Baca juga:Belum Bertemu, Ibu Bocah Marcel Tulis Surat agar Soni Jaga Adik)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Tak mungkin mengizinkan bertemu dengan ibunya sendirian tanpa pendampingan, akhirnya Dinsos Tangerang membentuk dua tim. Tim pertama mengantar Marcel medical check-up ke RSUD Tangerang dan tim kedua mencari ibunda Marcel dan Soni, Marisca Saputra (35).
Tim Dinsos Tangerang berhasil menemukan keberadaan Marisca pada Jumat (6/1) lalu. Saat itu, Marisca belum bersedia menemui kedua anaknya di rumah singgah lantaran sedang berduka. Suami keduanya baru saja meninggal dunia pada Rabu (4/1) lalu, bersamaan dengan Marcel dan Soni dievakuasi ke rumah singgah.
Syahrial dalam pertemuan itu meminta kesediaan Marisca bertemu dengan anaknya. Marisca mengatakan kegundahannya sebagai ibu rumah tangga tanpa suami dengan 5 anak dan tak memiliki pekerjaan. Syahrial memberikan solusi, Marisca dan semua anaknya akan diikutkan dalam program bantuan sosial pemerintah.
Syahrial pun meyakinkan Marisca bahwa semewah apa pun rumah singgah, memiliki AC dan kasur empuk, makan pagi-siang-malam cukup hingga dijaga satpam, kondisi itu tak akan membuat Soni nyaman. Yang membuat Soni nyaman adalah kehadiran ibunya.
"Dia akan nyaman apabila Ibu ada di sebelah dia. 'Karena satu hal, saat ini Ibu belum bisa karena masih suasana duka. Jadi ada nggak yang bisa membuat Sony senang hari ini?' Saya tanya begitu. 'Apa ya, Pak?' Saya bilang, 'Ibu buat surat untuk Soni, bisa nggak? Mau nggak?' Dia bilang, 'Iya deh Pak, ini suratnya'," kisah Syahrial.
(Baca juga: Kakak Bocah Marcel Ingin Bertemu Ibunda dan Sekolah)
Surat tulisan tangan Marisca itu kemudian ditunjukkan kepada Soni. Soni, menurut Syahrial, hafal tulisan ibunya.
"'Soni, kamu tahu tulisan Mama seperti apa. Kalau Mama nulis, kamu pernah baca?' 'Iya, pernah,' katanya. 'Jadi hafal ya bentuk tulisan Mama,' saya bilang. 'Iya,' katanya. Pas saya kasih tunjuk surat itu, si Soni bilang, 'Ini kan tulisan Mama'. Iya, saya bilang, 'Itu surat dari mama kamu. Sepintar apa pun kamu sembunyiin alamat Mama, saya pasti tahu'," jelas Syahrial kepada detikcom di rumah singgah Dinsos Tangerang, Jl Iskandar Muda Nomor 1, Bendung Pintu Air Sepuluh, Neglasari, Mekarsari, Tangerang, Banten, Senin (9/1/2017) kemarin.
Sejak Soni membaca surat dari ibunda, Soni mau beraktivitas di rumah singgah itu. Termasuk melakukan medical check-up ke RSUD Tangerang.
"Iya, setelah saya menunjukkan surat dari mamanya ke Soni, mulai saat itu dia mulai mengikuti apa yang dibilang sama petugas. Waktunya mandi kita suruh mandi, dia mau. Makan dia mau. Bahkan ke dokter pun dia langsung berangkat," tutur dia.
Namun pihak Dinsos Tangerang hingga diwawancara kemarin belum menerima hasil pemeriksaan kesehatan dari RSUD Tangerang. Sejauh ini, Soni dan Marcel sudah kembali ceria.
"Ya kalau ceria, dua-duanya ceria. Seperti nggak ada masalah. Panas yang kemarin kami temukan sekarang sudah nggak lagi. Mainnya ya sama kita-kitalah," katanya.
Selama ditelantarkan di rumah tantenya, Sonilah yang banting tulang memberi makan adiknya. Soni bekerja serabutan apa saja untuk bertahan bersama adiknya.
![]() |
"Jadi betul Soni itu mengatasi persoalan makan-minum adiknya. Bantu orang dagang kopi. Bantu ngenek angkot. Sering bantu mobil angkot untuk dapat tambahan dan bantu usaha dagang kopi. Dia pulang bawa roti buat adiknya. Karena dia pulang larut mungkin, jadi buat bibinya sakit atau gimana. Kita yang disini nggak melihat ke belakang. Pokoknya sejak kami menangani, itu yang kami hadapin. Kalau mau melihat ke belakang terus, kita lelah. Jadi kita berbicara bagaimana ke depannya," tutur dia. (nwk/try)