"Bentuknya seperti apa memang belum final. Namun, dalam gambaran saya, dalam hal cyber justru dia menjadi lead-nya. Artinya, menjalankan fungsi koordinatif antara lembaga-lembaga yang terkait," ujar Meutya melalui pesan singkat kepada detikcom, Kamis (5/1/2017).
Meutya mengatakan Basinas nantinya dapat menjalankan fungsi koordinatif dengan lembaga dan kementerian, seperti Polri, Kemenkominfo, dan Badan Intelijen Nasional (BIN). Jadi dia berharap lembaga dan kementerian tidak berjalan sendiri-sendiri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, anggota Komisi I DPR, Supiadin Aries Saputra, mengatakan wacana pembentukan Basinas sejak tahun lalu. Supiadin berharap lahirnya Basinas dapat mengantisipasi kasus siber yang bersifat strategis.
"Cyber kan banyak, ada cyber crime dan lain-lain. Yang disampaikan Menko Polhukam itu terkait cyber war, kita belum lihat serangan besar hacker. Lahirnya Basinas mengantisipasi itu, kita harap fokus kepada masalah cyber war yang bersifat strategis," kata Supiadin saat dimintai konfirmasi secara terpisah.
Sebelumnya, Menko Polhukam Wiranto mengungkapkan Indonesia adalah negara yang gampang terserang kejahatan siber. Dia mengacu pada sebuah penelitian pakar siber internasional.
"Kalau tak dilawan, ini akan merusak berbagai sistem, di mana sistem hi-tech sudah banyak digunakan di kehidupan kita. E-commerce menggunakan, kemudian person to person juga," kata Wiranto di Istana Kepresidenan Bogor, Jl Ir H Djuanda, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (4/1).
"Kita kemudian akan bentuk Badan Siber Nasional (Basinas), kita akan memperkuat Lemsaneg sebagai embrio," sambungnya. (dkp/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini