Ramlan Butarbutar Tewas karena Tembakan Polisi Kena Pembuluh Darah Besar

Ramlan Butarbutar Tewas karena Tembakan Polisi Kena Pembuluh Darah Besar

Mei Amelia R - detikNews
Kamis, 29 Des 2016 19:15 WIB
Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan di Balai Pertemuan Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (29/12/2016). Foto: Lamhot Aritonang-detikcom
Jakarta - Polisi menembak Ramlan Butarbutar dan Erwin Situmorang, dua pelaku perampokan sadis di Pulomas, Jakarta Timur. Ramlan tewas akibat tembakan di kaki, sementara Erwin masih hidup dengan luka tembak di kaki.

Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan mengatakan, Ramlan ditembak dua kali di kakinya. "Pada saat anggota datang, dia (Ramlan) melawan, dia ditembak kakinya. Hanya dua tembakan, kanan-kiri," ujar Iriawan saat jumpa pers akhir tahun 2016 di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (29/12/2016).

Sementara Erwin ditembak 4 kali namun masih hidup. Erwin saat ini masih menjalani perawatan di ruang perawatan tahanan di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau Erwin, empat (tembakan), tapi yang meninggal si Ramlan, karena dia (Ramlan) yang paling aktif, begitu tembak itu kena pembuluh darahnya, dia yang paling sadis dia," ujar Iriawan.

Tertangkapnya Ramlan yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) alias buron kasus perampokan di Depok ini sebut Iriawan merupakan kuasa Tuhan. Ramlan yang berlaku sadis menerima ganjarannya.

"Akhirnya Yang Maha Kuasa memberikan petunjuk yang luar biasa. Di mana si Butarbutar itu menjadi kapten perampokan itu bisa ditangkap," lanjut dia.

Menurutnya, perampokan yang dilakukan oleh Ramlan Butarbutar Cs itu begitu sadis. Setelah kejadian itu, Iriawan memerintahkan timnya untuk segera mengungkap dan menangkap para pelakunya.

"Saya berikan target itu maksimal 3 hari, tiga harus tertangkap. Seminggu kebangetan. Saya ke TKP, saya lihat memang luar biasa," ujar Iriawan. (mei/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads