"Kalau saya pasti mikir-mikir buat naik. Kalau yang sehat sih enggak ada masalah. Yang kurang kayak saya pasti mikir kalau naik," kata Ardi ditemui di sekitar halte di Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Kamis (29/12/2016).
Ardi yang merupakan karyawan swasta dari Bogor menuturkan, sebenarnya tak ada masalah dengan halte setinggi kira-kira 30 meter tersebut. Hanya saja halte dinilai tak ramah terhadap penyandang disabilitas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Foto: Ahmad Masaul Khoiri/detikcom |
"Kan ada pilihan naik turun yang di bagian tidak terlalu tinggi. Kalau terpaksa ya harus naik juga buat ngejar waktu. Permasalahannya kan cuma disabilitas saja belum ada tanda-tanda pembangunan fasilitas," ujar Ardi.
Warga lainnya, Hadhori (50), justru senang dengan letak halte yang tinggi. Ia mengganggap halte tersebut bisa menjadi sarana berolahraga.
"Saya sering ya menggunakan fasilitas umum. Menurut saya sih mewah. Kalau untuk saya cocok banget. Karena saya suka olahraga," ungkap Hadhori di lokasi yang sama.
"Rekomendasi sih dikasih lift bagi disabilitas dan umum. Jadi kalau ada lift harus ada operator khusus. Kalau umum dia main pencet cepet rusak," lanjutnya. (msl/rna)












































Foto: Ahmad Masaul Khoiri/detikcom