Tim Densus 88 Antiteror maraton melakukan penggerebekan pada Rabu, 21 Desember 2016. JT alias H dibekuk di Balai Nan Duo, Payakumbuh Barat, sekitar pukul 09.30 WIB. Terduga teroris S ditangkap di Kecamatan Biru-Biru, Deli Serdang, sekitar pukul 12.00 WIB. Selanjutnya, terduga teroris HA ditangkap di Sagulung, Batam, Kepulauan Riau, sekitar pukul 16.30 WIB.
Para terduga teroris ini ditengarai terlibat jaringan Bahrun Naim, yang saat ini berada di Suriah. Kelompok tersebut ingin menyerang Marina Bay, Singapura, atas perintah Bahrun Naim. Ketiga terduga teroris itu rencananya akan diterbangkan ke Jakarta hari ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut 4 kisahnya:
Kelompok Gonggong Rebus Dibekuk
|
Foto: Agus Siswanto/detikcom
|
"Total ada 7 orang yang ditangkap," ujar Kabag Penum Polri Kombes Martinus Sitompul dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (21/12/2016).
Tim Densus 88 menangkap seorang terduga teroris berinisial JT alias H di Balai Nan Duo, Payakumbuh Barat, sekitar pukul 09.30 WIB. JT diduga anggota kelompok Katibah Gonggong Rebus (KGR), yang pernah melakukan rencana teror di Batam dan Singapura.
Terduga teroris S ditangkap di Kecamatan Biru-Biru, Deli Serdang, sekitar pukul 12.00 WIB. S juga terkait dengan Katibah Gonggong Rebus (KGR). Tim Densus 8, sekitar pukul 16.30 WIB, menangkap HA, terduga teroris di Sagulung, Batam, Kepulauan Riau. HA diduga berperan sebagai perekrut WNI ke Suriah, yang juga anggota kelompok teroris Katibah Gonggong Rebus (KGR).
Misi Serang Marina Bay Singapura
|
Foto: Ari Saputra
|
Kelompok yang pada Agustus lalu ingin menyerang Batam dan Singapura itu merupakan kelompok Katibah Gigih Rahmat pimpinan Gigih Rahmat Dewa (GRD). Polisi hari ini menangkap dua kaki tangannya. Pertama, JT alias H (39) di Payakumbuh, Sumatera Barat, dan teroris kedua adalah S di Deli Serdang, Sumatera Utara.
"Dua tersangka ditangkap di sana, terkait dengan kasus kelompok GRD. GRD namanya yang sudah ditangkap dulu dalam kaitan rencana serangan Batam lebih-kurang 4-5 bulan lalu," ungkap Kapolri Jenderal Tito Karnavian.
Hal tersebut disampaikannya saat meninjau lokasi penemuan bom aktif di Tangerang Selatan di kontrakan yang ada di Kelurahan Babakan, Setu, Tangsel, Rabu (21/12/2016). Tito mengingatkan, kelompok GRD juga merupakan pihak penjamin dua orang WN China suku Uighur yang ada di Poso.
"Mereka menyembunyikan WN China dari suku Uighur. Jadi semua orang ini sudah ditangkap Densus 88 di Sumatera Barat dan Sumatera Utara dan nanti akan dibawa ke Jakarta," terang Tito.
Polri pada Agustus 2016 menangkap enam orang di Batam yang merupakan kelompok GRD. Kelompok teroris Gigih diduga memiliki kaitan dengan otak pelaku Bom Thamrin, Bahrun Naim. "Mereka berhubungan langsung dengan Bahrun Naim yang ada di Syria, dan perintahnya adalah untuk melakukan serangan di Singapura dan di Batam," ujar Tito.
Aksi serangan atas perintah Bahrun Naim yang berada di Suriah itu direncanakan dengan meluncurkan roket dari Batam ke Singapura. Rencana mereka digagalkan setelah akun mereka di jejaring internet diungkap polisi.
Bahan Bom, Pipa, dan Dokumen
|
Foto: Agus Siswanto/detikcom
|
"Sejumlah buku religius tentang jihad, jaket bertuliskan huruf Arab, serta potongan pipa dan kabel panjang," kata Kapolda Kepri Irjen Sam Budigusdian di kantornya, Rabu (21/12/2016).
Polisi juga mengamankan barang bukti dari tangan S terduga teroris di Deli Serdang, Sumatera Utara, berupa buku dan bahan yang belum dirakit menjadi bom, telepon genggam (HP), hard disk, laptop.
"Yang ditemukan saat penggeledahan adalah beberapa barang yang terkait kegiatan aksi, namun tidak dalam bentuk jadi. Ada dokumen, buku, dan belum bisa dijadikan satu rakit bom," kata Kabag Penum Polri Kombes Martinus Sitompul dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Rabu (21/12/2016).
Donatur, Perekrut WNI ke Suriah, dan Amaliyah
|
Foto: Agus Siswanto/detikcom
|
"(HA) Yang bersangkutan melakukan amaliah, merekrut mereka yang mau ke Suriah," ujar Kabag Penum Polri, Kombes (Pol) Martinus Sitompul, di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (21/12/2016).
Selain itu, HA diduga menyembunyikan 2 warga negara China dari suku Uighur.
JT, terduga teroris dari Payakumbuh, adalah pendana teroris jaringan Solo. "Yang bersangkutan ini merupakan sumber dana," ujar Martinus.
Menurut Martinus, JT bekerja sebagai swasta. J dicurigai mendonasikan dananya untuk beberapa kegiatan terorisme. JT diduga membantu membelikan bahan-bahan bom terkait aksi teror. "Pekerjaannya sebagai swasta dan donasi dananya untuk melakukan percobaan dan mereka melakukan percobaan terhadap bom," ucapnya.
Sedangkan peran S, polisi menyebut, merencanakan kegiatan amaliyah (tindak pidana terorisme) di bawah kendali Bahrun Naim.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyebut terduga teroris berinisial S di Sumut juga menyembunyikan WN China suku Uighur. "Ada dari mereka yang menyembunyikan dari Uighur ditangkap di sana, kemudian diamankan juga oleh Densus 88 di Sumut," kata Tito di lokasi pengungkapan teroris di Babakan, Setu, Tangerang Selatan, Banten, Rabu (21/12/2016).
Halaman 2 dari 5











































