"Banyak catatan manis, asam, pahit, asin. Yang manis menjadi suatu dominan. Sepanjang tahun 2016, KPI bersama Kemenkominfo turut berperan dalam perpanjangan izin 10 stasiun televisi," kata Ketua KPI Yuliandre Darwis di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta Pusat, Rabu (21/12/2016).
Hal ini disampaikan Yuliandre pada acara 'Refleksi Akhir Tahun 2016: Dinamika Penyiaran Indonesia 2016, Masyarakat Bersama KPI Mengawal Penyiaran Indonesia'. Tak lupa, Yuliandre memaparkan 7 komitmen perpanjangan izin penyiaran stasiun televisi dan berharap agar lembaga penyiaran dapat menyajikan tayangan berkualitas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Yuliandre menyoroti iklan layanan masyarakat yang masih kurang di televisi. Dia berharap kepada stasiun televisi agar memaksimalkan penayangan iklan tersebut.
"Di samping itu, menyangkut iklan layanan masyarakat yang sudah dimandatkan. Porsi ini kami anggap masih kurang," imbuhnya.
"Di 2017 nanti, KPI akan meminta memaksimalkan kuota 2 persen dari iklan layanan masyarakat. Kami imbau, saat jam prime time juga disiarkan lagu Indonesia Raya. Selama setahun ini KPI memotret, KPI ingin bergandengan dengan seluruh lembaga penyiaran," sambungnya.
Dalam acara ini juga dihadiri oleh Anggota Komisi I Biem Benyamin, perwakilan dari Komisi Informasi Pusat (KIP) dan Kemenko Polhukam. Selain itu, beberapa direksi dari stasiun televisi seperti Direktur MNC Group Kanti Mirdianti, Direktur Emtek Group Harsiwi Ahmad, Pemimpin Redaksi Trans7 Titin Rosmasari, Direktur Pemberitaan Media Group Suryo Pratomo, Sekretaris Viva Group Neil Tobing, Direksi NET TV Azwar Syahrir, dan Direksi Kompas Group M Rianto.
KPI bersama Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI) serta 12 perguruan tinggi di Indonesia juga merilis hasil survei periode ke-5 terhadap program siaran televisi yang mereka lakukan pada bulan November-Desember 2016. Dari hasil tersebut, genre program berita mengalami penurunan dibandingkan tiga periode sebelumnya.
Survei dilakukan pada periode November-Desember 2016 ini melibatkan 120 pemirsa ahli di 12 kota. Populasi penelitian ini adalah semua program siaran yang ditayangkan 15 stasiun TV pada rentang waktu pukul 04.00-24.00. Diasumsikan setiap stasiun televisi, rata-rata menayangkan 20-an program siaran setiap harinya.
"Untuk siaran berita, survei periode bulan November-Desember 2016 menunjukkan indeks kualitas program siaran berita adalah sebesar 3,44. Nilai indeks yang diperoleh program berita masih belum mencapai standar sebagai program berkualitas yang ditetapkan KPI," ujar Koordinator ISKI Endah Murwani.
Kategori yang disurvei tersebut adalah berita, talkshow, infotainment, sinetron/film, variety show, anak-anak, komedi, religi, dan wisata budaya.
"Bila dilihat berdasarkan indikator kualitas program, hasil survei November-Desember 2016, menunjukkan indikator independen, keberimbangan berita, dan tidak membuat opini yang menghakimi memperoleh indeks terendah dibanding indikator lainnya," papar Endah.
Sementara itu, infotaintment juga menjadi salah satu yang menjadi sorotan, salah satunya tentang menghormati norma-norma dan soal kehidupan pribadi seseorang. Sedangkan program religi dan program yang bergenre wisata budaya sudah memiliki nilai cukup baik.
Berikut adalah hasil survei kualitas program siaran TV berdasarkan KPI dan ISKI :
Wisata Budaya: 4.22
Religi: 3.70
Anak-anak: 3.62
Berita: 3.44
Talkshow: 3.48
Variety show: 3.06
Komedi: 3.27
Sinetron/film: 2.75
Infotainment: 2.71 (dkp/bag)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini