"Bicara masalah Indonesia seharusnya sudah tidak perlu lagi mempersalahkan Bhinneka Tunggal Ika. Lebih dari 17 ribu pulau, lebih dari 13 ribu suku banyak agama, dan keyakinan. Inilah yang namanya negara kesatuan RI," ujar Tjahjo dalam seminar bertajuk 'Merangkai Indonesia dalam Kebhinnekaan' di Universitas Negeri Jakarta, Jalan Rawamangun Muka, Jakarta Timur, Senin (19/12/2016).
"Kemajemukan adalah kekuatan bangsa. Perbedaan suku, agama dan golongan janganlah menjadi perpecahan. Kita harus lihat berbagai contoh negara seperti Soviet yang pecah karena masalah agama dan suku," tambahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mencermati perkembangan yang ada kita harus waspada dan mengingat kembali isi dari Sumpah Pemuda. Mengingat kembali apa yang disampaikan Bung Karno dan Bung Hatta saat awal membangun bangsa," katanya.
Mendagri juga meminta agar pemuda menjadi ujung tombak dalam upaya persatuan bangsa. Dia ingin agar persatuan dapat dimulai dari skala terkecil yang ada di sekitar daerah.
"Melalui pemuda, kita harus memperkokoh persatuan dimulai dari RT dan RW tanpa melihat dia suku apa dan agama apa. Pemuda juga harus menguatkan kedaulatan bangsa baik ekonomi, politik dan sosial," ucapnya. (fdu/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini