Razia dilakukan pada Sabtu (17/12/2016) dinihari dengan menyasar sejumlah kos-kosan dan hotel. Petugas meminta identitas penghuni kos-kosan maupun pengunjung hotel. Bahkan, petugas menemukan ada pasangan yang bukan suami istri di dalam kamar.
"10 orang dipulangkan karena orangtuanya membawa identitas mereka dan membuat surat pernyataan. Sementara 30 orang lagi kita kirim ke panti, kita bina," kata Kadis Sosnaker Medan, Armansyah Lubis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() Razia penyakit masyarakat di Medan |
Selain melakukan razia penyakit masyarakat, petugas gabungan juga akan melakukan razia terhadap gepeng dan anak jalanan yang meresahkan masyarakat.
"Kalau tidak diberi (uang), mereka mau melakukan tindakan kriminal. Atas hal itu, kita sudah bentuk tim unit reaksi cepat. Nanti tim itu setiap harinya berkeliling patroli setiap hari untuk menangkap gepeng dan anak jalanan yang meresahkan," jelasnya.
![]() Razia penyakit masyarakat di Medan |
Arman berharap, masyarakat tidak memberi uang terhadap gepeng dan anak jalanan tersebut.
"Itu modus, gepeng itu pura-pura puntung kakinya, ada juga yang pura-pura buta. Namun belakangan ini sudah berkurang," tutupnya. (idh/idh)