Lika-liku Nakhoda Kapal Navigasi di NTT: Rawat Rambu hingga Hadapi Ombak Ganas

Lika-liku Nakhoda Kapal Navigasi di NTT: Rawat Rambu hingga Hadapi Ombak Ganas

Nograhany Widhi K - detikNews
Selasa, 13 Des 2016 12:58 WIB
Foto: Capten Mastin Gomang (kedua dari kanan) di atas KN Mina beserta anak buah kapalnya (Foto: Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub)
Jakarta - Bagaimana suka duka menjadi nakhoda kapal navigasi di perairan Nusa Tenggara Timur (NTT) yang dekat wilayah perbatasan? Tugas merawat rambu mesti dilakoni mesti ombak tinggi nan ganas menghadang.

Adalah Capt. Mastin Gomang yang menjadi Nakhoda Kapal Negara KN Mina dan juga petugas di Kenavigasian pada Disnav Kupang yang mengemban tanggung jawab memelihara rambu-rambu navigasi pelayaran di perairan NTT yang berbatasan dengan laut Timor Leste dan Australia.

"Mengabdi pada negara terutama di Disnav Kupang yang menara suar dan rambu suarnya berbatasan langsung dengan negara-negara tetangga yaitu Timor Leste dan Australia sangat membanggakan," ujar Mastin dalam rilis yang diterima dari Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub, Selasa (13/12/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Mastin, dahulu fungsi menara suar dan rambu suar diperuntukkan menjaga keselamatan pelayaran. Membantu dan mengarahkan para nakhoda kapal agar berlayar sampai tujuan.

"Tetapi sekarang, menara suar dan rambu suar berfungsi juga sebagai tanda batas negara dan eksistensi sebuah negara," lanjut Mastin.

Lika-liku Nakhoda Kapal Navigasi di NTT: Rawat Rambu hingga Hadapi Ombak GanasFoto: Capten Mastin Gomang di atas KN Mina beserta anak buah kapalnya (Foto: Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub)


Bahkan seiring tuntutan zaman, imbuhnya, termasuk permintaan para kepala pemerintahan daerah, banyak menara suar yang dijadikan sebagai salah satu objek wisata.

Bila melihat peta, posisi dan wilayah kerja Disnav Kupang memang sangat strategis dan memiliki peran penting sebagai garda utama NKRI. Luas wilayah kerjanya pun tergolong sangat luas yaitu mencapai 92.170 mil yang meliputi seluruh Provinsi NTT dan sebagian Kabupaten Maluku Tenggara Barat.

Posisi strategis lainnya adalah lautan yang menjadi wilayah kerja Disnav Kupang masuk dalam Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) yaitu ALKI III/A dan ALKI III/D. ALKI merupakan perairan lintas damai yang sering digunakan oleh kapal-kapal internasional untuk melintas. Keselamatan dan keamanan lalu lintas laut di perairan ALKI ini tentu saja menjadi tanggung jawab Disnav Kupang juga.

Kondisi perairan di wilayah kerja Disnav Kupang, imbuh Mastin, juga terkenal dengan gelombang tingginya yang ganas. Bagaimana tidak, laut NTT memang sudah sangat terkenal selain keindahannya juga dikenal keganasannya.

"Pada waktu dan musim-musim tertentu, gelombang di laut NTT bisa mencapai ketinggian antara 4 hingga 5 meter yang mampu membuat kapal-kapal motor kecil nyaris berdiri tegak," kenang Mastin.

NTT dikelilingi oleh Laut Timor, Samudera Hindia, dan Laut Flores. NTT juga dibelah oleh Laut Sawu yang juga dikenal dengan keganasan ombaknya.

Kondisi wilayah kerja dan penambahan beban tugas dan tanggung jawab seperti itulah yang membuat Mastin bersama kru Kapal Navigasi KN Mina berupaya keras menjaga tingkat keandalan seluruh alat Sarana Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP).

"Kami memiliki jadwal untuk melakukan perawatan sarana bantu navigasi pelayaran, mengantar dan menjemput petugas menara suar di daerah pelosok dan terpencil. Meski tantangan ombak yang ganas, kami tetap menjalankan tugas agar jalur pelayaran di wilayah ini tetap aman," tegas Mastin.

Seringkali Nakhoda KN Mina beserta kru harus berlayar pada malam hari untuk memastikan semua rambu berfungsi baik.

"Kami juga melakukan pengawasan terhadap rambu navigasi agar tidak ada pihak lain yang berbuat tidak baik terhadap rambu tersebut," ujar Mastin.

Mastin juga menambahkan, ketika sedang bertugas demi negara, ia harus meninggalkan keluarganya berhari-hari bahkan berbulan-bulan. Maksin bersyukur memiliki keluarga yang mendukung pekerjaannya sehingga ia pun bisa maksimal dalam bekerja.

"Tentunya selain dukungan dari pimpinan saya dalam hal ini Menteri Perhubungan, Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Direktur Kenavigasian dan Kepala Distrik Navigasi Kupang, dukungan keluargapun mutlak diperlukan untuk performa saya," ujar Mastin.

Hari Selasa (13/12/2016) ini kapal yang dinakhodai Mastin, KN Mina melakukan sailing pass pada acara puncak Hari Nusantara 2016 yang dipusatkan di Pelabuhan Lewoleba, Lembata NTT. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut mengirimkan KN Mina dari Distrik Navigasi Kelas II Kupang untuk mengikuti parade sailing pass di hadapan para pejabat tinggi negeri ini.

Lika-liku Nakhoda Kapal Navigasi di NTT: Rawat Rambu hingga Hadapi Ombak GanasFoto: Capten Mastin Gomang di atas KN Mina beserta anak buah kapalnya (Foto: Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub)


Sebelumnya, KN Mina menjalankan tugas menempatkan rambu-rambu navigasi agar para peserta sailing pass yang berasal dari luar negeri juga dari dalam negeri dapat dapat bermanuver dan bernavigasi untul mengikuti parade sailing pass tersebut. (nwk/ega)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads