'Alat Pendeteksi Nyawa' Jadi Andalan Cari Korban di Bawah Reruntuhan

Gempa Aceh

'Alat Pendeteksi Nyawa' Jadi Andalan Cari Korban di Bawah Reruntuhan

Adinda Caesarany Triwantoro - detikNews
Kamis, 08 Des 2016 17:04 WIB
Foto: Muhammad Abdurrosyid/detikcom
Jakarta - Pencarian korban gempa di Aceh memang terfokus pada timbunan bangunan-bangunan yang roboh. Namun tingkat kesulitan pencarian membuat tim SAR gabungan harus jeli.

Salah satu strategi yang dilakukan yaitu menggunakan alat life detector milik Basarnas. Deputi Bidang Operasi SAR Mayjen TNI Heronimus Guru menyebut alat itu membantu tim sebelum membongkar reruntuhan bangunan dan mengevakuasi para korban.

"Kami berusaha semaksimal mungkin, ada beberapa bangunan tapi dengan alat dan peralatan yang kita miliki itu saya yakin itu mereka bisa. Yang penting kita punya alat untuk mendeteksi nyawa orang-orang itu bisa sehingga saat kita bongkar bangunan itu ya semoga bisa. Dan korban korban yang ada," kata Heronimus di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (8/12/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejauh ini, korban meninggal dunia yang telah ditemukan berjumlah 102 orang. Korban meninggal dunia itu berasal dari 3 kabupaten yaitu Pidie, Pidie Jaya, dan Bireuen.

"Korban terakhir 102 orang itu sampai sekarang belum ada perubahan," ucapnya.

(Baca juga: Basarnas Gunakan Life Detector Cari Korban Gempa Aceh, Begini Cara Kerjanya)

Selain itu, berbagai bantuan dari kementerian dan lembaga terkait pun terus mengalir. Kebutuhan akan alat berat diperlukan untuk mengangkat puing-puing bangunan roboh.

Posko-posko terpadu untuk para pengungsi juga dibutuhkan. Bantuan makanan, selimut, air bersih, dan listrik sangat dibutuhkan pengungsi yang berjumlah ribuan jiwa.



(dhn/dhn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads