Baca juga: Sanusi Mengaku Baru Sadar Rp 2 M dari Ariesman Terkait Reklamasi Saat OTT KPK
Ditanya jaksa apakah menyesal telah menerima uang tersebut, Sanusi mengaku sangat menyesal. Hal tersebut disampaikan Sanusi saat bersaksi sebagai terdakwa di Pengadilan Tipikor, Jl Bungur Besar Raya, Jakarta Pusat, Kamis (1/12/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya juga tidak tahu pada saat itu kenapa harus mengucapkan kata itu kepada KPK Ariesman sehingga menimbulkan kejadian seperit ini, saya menyesal. Nilainya tidak seberapa, karena untuk bayar spanduk, saya sudah bayar duluan.
Lebih jauh, Sanusi menyebut dia ingin menguji Ariesman, apakah akan membantunya atau tidak, sebagai teman. Apalagi Sanusi tahu bahwa Ariesman juga dekat dengan Gubernur DKI Jakarta saat itu, Basuki T Purnama (Ahok).
"Sebetulnya seperti saya ngetes Ariesman 'lo temen gue bukan sih', mau tes doang. Karena saya tahu kedekatan seluruh orang dengan kompetitor saya Pak Gubernur itu saya tahu mereka sangat dekat. Jadi mau nguji juga, kira-kira 'kalo gue ikut maju lo sama-sama kenal. berapa porsi ke gue berapa porsi ke dia', itu cuma diawali pikiran itu Pak Jaksa," tutur Sanusi.
Sanusi mengatakan tak terpikir sama sekali bahwa uang tersebut kemudian akan dikaitkan dengan pembahasan reklamasi di DPRD DKI. Meski begitu, ia mengaku mendapat berkah dengan kejadian yang menimpanya ini.
"Tapi saya jujur, kejadian ini, di balik semua penyesalan yang besar, saya mendapat berkah. Saya bisa lebih banyak waktu. Saya tidak pernah ditekan, semua penyidiknya baik, jaksa juga sangat baik. Tadinya saya berpikir saya tidak bisa melayat ibu saya. Kali itu saya dibantu Pak Ronald dan Pak Rudi (jaksa) terima kasih. Jaksa juga tidak pernah minta saya cepat pulang Pak. Di balik penyesalan itu saya terima kasih telah diingatkan banyak hal," paparnya. (rna/rvk)











































