"Masalah ketimpangan sosial ekonomi juga menjadi sebuah faktor yang memberi kontribusi terhadap masyarakat yang radikal. Perasaan teralienasi menjadi faktor besar radikalisme. Teralienasi karena adanya ketimpangan sosial ekonomi," ujar Yenny Wahid di Seminar 'Mempromosikan Kerukunan Sosial-Kegamaan di Indonesia' di Double Tree Hotel, Jalan Pegangsaan, Jakarta Pusat, Senin (28/11/2016)
Yenny meminta masyarakat selektif dan berhati-hati dalam menyaring informasi yang ada. Dia juga meminta pemerintah berperan aktif untuk bekerja sama langsung dengan masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yenny memaklumi pemerintah yang mengalami kesulitan dalam menangani terorisme. Hal ini dikarenakan proses yang bisa diperbuat oleh pemerintah pencegahan secara terbatas dan belum bisa menyelesaikan sampai akarnya.
"Disengagement tidak bisa menjawab masalah toleransi. Teroris itu tidak ujuk-ujuk menjadi teroris. Rata-rata teroris itu radikal. Toleransi tidak ditangkal sekarang maka potensinya besar. Maka daerah di mana tidak upaya apapun maka upaya pencegahan kasus radikalisme dan disengagement tidak cukup," pungkasnya.
(rvk/rvk)