"Yang ini saya bingung, nggak tahu buat apa. Nanti kalau anak daftar dari SMP ke SMA pakai nilai apa coba. Kepala sekolah mau menyeleksi anak pakai apa, nanti kalau ke jenjang lebih tinggi pakai apa, harus dipikirkan matang-matang," ujar Anies Baswedan di Gelanggang Remaja Jakarta Utar, Jalan Yos Sudarso, Jakarta Utara, Minggu (27/11/2016).
Anies mengatakan bahwa sudah sejak dua tahun yang lalu UN tidak menjadi syarat kelulusan. Dia menjelaskan bahwa sudah tidak ada lagi siswa dan guru yang mengeluhkan hal tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anies juga membandingkan kinerja Mendikbud saat ini dengan dirinya di masa lalu. Menurutnya, saat dia menjabat tidak pernah membebankan masalah di kementerian kepada Presiden.
"Dan saya ingetin selama dua tahun memimpin Mendikbud tidak pernah masalah pendidikan masuk sampai ratas (rapat terbatas). KIP tidak pernah dirataskan, UN tidak pernah dirataskan. Karena Mendikbud menyelesaikan di level kementerian. Jadi tidak perlu diangkat jadi beban Presiden. Presiden dibebani urusan UN. Presiden jangan dibebani urusan UN. Saya 2 tahun Mendikbud tidak pernah ada yang dirataskan," pungkasnya. (fdu/erd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini