Kapolri Ajak NU untuk Bersama Perangi Paham Radikal

Kapolri Ajak NU untuk Bersama Perangi Paham Radikal

Haris Fadhil, - detikNews
Minggu, 27 Nov 2016 10:09 WIB
Foto: Kapolri Jenderal Tito Karnavian/Foto: Suparno
Jakarta - Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan jajaran pagi ini mendatangi kantor PBNU. Tito mengajak NU untuk bersama-sama memerangi paham radikal.

"Di era demokrasi liberal ini bagus di satu sisi, ada keseimbangan antara pemerintah dan rakyat. Rakyat bisa mengontrol pemerintah. Ada negafitnya, kalau kalau terlalu bebas bisa berbahaya, paham radikal bisa masuk," ujar Tito.

Hal itu disampaikan Tito dalam sambutannya pada acara Silaturahmi dan Sarapan Bersama Ketum PBNU Said Aqil di kantor PBNU, Jl Kramat Raya, Jakpus, Minggu (27/11/2016). Turut hadir dalam acara ini Wakapolri Komjen Syafruddin dan Kapolda Metro Irjen M Iriawan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tito mengatakan Islam yang ada di Indonesia merupakan Islam yang mengedepankan kedamaian, seperti yang diajarkan para wali. Dia meminta NU untuk terlibat dalam mencegah paham radikal yang kini berpotensi bisa masuk dengan kencang di Indonesia.

"Di sinilah kita harus bersama-sama kembali. TNI, Polri, Nasionali dan islam moderat harus bersatu padu agar NKRI tidak goyang," ujar Tito.

"Polri tidak bisa sendiri, TNI tidak mampu sendiri. Semua harus bersatu padu. Jangan sampai disusupi paham radikal," sambung Tito.

Tito mengatakan konsep Islam Nusantara yang dimiliki NU bisa jadi jawaban untuk mengatasi persebaran paham radikal.

"Jaringan NU sangat besar dari pengurus besar hingga ke desa-desa, sama dengan Polri. Kalau dipadukan, kita buat program bersama baik sekali ini," ujar Tito. (fjp/fjp)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads