Bahtiar, Pandu Wijaya, Hasan, dan Wira datang secara spontan dan bergelombang pada Jumat (25/11) hingga hari ini, Sabtu (26/11/2016). Ada yang ditemani keluarga, ada yang berangkat sendiri. Tujuan 4 orang itu sama: minta maaf dan menyesal telah menghina Gus Mus.
"Pertemuan berlangsung hangat. Gus Mus dawuh (bilang) sudah memaafkan sebelum mereka datang. Bahkan mereka tidak sowan (datang) pun, Gus Mus juga memaafkan," kata menantu Gus Mus, Rizal Wijaya, yang ikut dalam pertemuan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya seperti tamu lain lah, diajak makan bersama," jelas Rizal.
"Gus Mus merasa mereka masih muda, jadi ya wajar kalau mungkin emosi masih meledak-ledak. Apalagi saat ini ada ruangnya, media sosial," tambahnya.
Bahtiar (25) yang berasal dari Tegal, lebih dulu datang ke kediaman Gus Mus, Jumat kemarin. Kemudian disusul Pandu dan Hasan, pemuda asal Klender, Jakarta Timur. Hari ini, Wira asal Subang gantian datang.
Hinaan ke Gus Mus di media sosial tak hanya berupa sindiran. Ada juga kata-kata kasar. Gus Mus merespons secara santun, persis seperti ia menerima kedatangan mereka ke rumahnya untuk minta maaf. (trw/nwk)











































