Ratusan Orang dari Badan PBB Antre Beli Nasi Kuning Indonesia di Wina

Ratusan Orang dari Badan PBB Antre Beli Nasi Kuning Indonesia di Wina

Eddi Santosa - detikNews
Jumat, 25 Nov 2016 03:51 WIB
Foto: dok. PTRI/KBRI Wina
Wina - Ratusan pejabat, staf organisasi internasional, dan diplomat asing di markas Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Wina, berduyun-duyun mengantre hidangan tradisional khas Indonesia: tumpeng nasi kuning.

Tumpeng nasi kuning dihidangkan sebagai ikon promosi kuliner Indonesia dalam rangka peringatan hari ulang tahun ke-50 badan otonom PBB United Nations Industrial Development Organization (UNIDO) pada festival kuliner di Vienna International Center, Wina (23/11/2016) waktu setempat.

"Di samping memiliki cita rasa kuat, tumpeng nasi kuning dinilai memiliki nilai filosofi kultur yang kuat hingga tepat untuk mewakili kekayaan kuliner tradisional Indonesia," ujar Dubes Rachmat Budiman kepada detikcom selepas festival.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ratusan Orang dari Badan PBB Antre Beli Nasi Kuning Indonesia di WinaFoto: Foto: dok. PTRI/KBRI Wina


Tumpeng nasi kuning di markas PBB ini disajikan dengan lauk sate lilit Bali, rendang, urap, sambal matah hasil racikan chef Theodora Hurustiati, seorang warga Indonesia berdomisili di Italia, dan sous-chef Helmi Adam dari Wina. Menu spesial ini dibanderol seharga euro 8,90 per porsi. Lebih dari 300 porsi habis dalam waktu dua jam.

Chef Theodora dan sous-chef Helmi Adam bekerja keras menyesuaikan komposisi bumbu agar hidangan nasi tumpeng tersebut dapat dinikmati oleh lidah orang asing, khususnya bagi mereka yang baru pertama kali mencicipi masakan Indonesia.

Ratusan Orang dari Badan PBB Antre Beli Nasi Kuning Indonesia di WinaFoto: Foto: dok. PTRI/KBRI Wina


Kegiatan promosi kuliner Indonesia ini merupakan bagian dari rangkaian partisipasi Indonesia dalam peringatan HUT ke-50 UNIDO sekaligus promosi TTI (Trade, Tourism and Investment) kepada publik luas di Austria, khususnya kalangan ekspatriat asing di Kota Wina.

Selain kuliner, peluang tersebut juga dimanfaatkan Indonesia untuk mengadakan promosi seni-budaya berupa penampilan musik kolintang dan angklung toel serta berpartisipasi dalam Pameran Pembangunan Industri Ramah Lingkungan.

Dubes sendiri ikut terjun langsung memainkan instrumen angklung toel dalam ansambel musik kolintang oleh kelompok Kolintang Kawanua Austria, untuk menyemarakkan dan memperkuat atmosfer Indonesia.

"Diharapkan kegiatan ini dapat meningkatkan pemahaman komunitas ekspatriat di Wina mengenai Indonesia dan minat mereka untuk menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara tujuan wisata," imbuh Dubes.

Menurut Dubes, target ini sejalan dengan strategi nasional promosi pariwisata Indonesia "Wonderful Indonesia" yang telah ditetapkan oleh pemerintah Indonesia dengan target menjaring 20 juta wisatawan asing pada tahun 2019 mendatang.

Berdasarkan statistik, dari 1,8 juta total populasi di Wina, sebanyak 27% adalah para ekspatriat dari berbagai negara di dunia yang bekerja pada sekitar 30 organisasi internasional, antara lain Organisasi Pengembangan Industri PBB (UNIDO), Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA), dan Organisasi Traktat Pelarangan Komprehensif Uji Coba Nuklir (CTBTO).

Adapun partisipasi Indonesia dalam Pameran Pembangunan Industri Ramah Lingkungan, stan Indonesia yang didukung oleh Kementerian Perindustrian memamerkan produk tas berbahan baku singkong yang ramah lingkungan. Pameran akan berlangsung hingga 25 November 2016.

Partisipasi Indonesia pada peringatan 50 tahun HUT UNIDO ini mendapat apresiasi tinggi dari organisasi PBB tersebut.

"Hal ini menunjukkan kualitas hubungan dan kerja sama Indonesia-UNIDO terus mengalami peningkatan, tidak hanya di bidang industri berkelanjutan, namun telah meluas ke berbagai bidang, termasuk perikanan," demikian kata Dubes. (es/dnu)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads