"Setelah saya menjiwai (tugas) Bhabinkamtibmas, maka terpikirlah tahun 2015 pertengahan. Mengapa saya tidak mengkolaborasikan antara tugas (sebagai polisi) dan kewajiban sebagai manusia," ujar Winardi (37).
Hal ini disampaikan Winardi saat ditemui detikcom di salah satu rumah warga di Dusun Kaligawe, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) beberapa waktu lalu.
Sebagai Bhabinkamtibmas, yakni polisi terdepan dan bersentuhan langsung dengan warga, Winardi memiliki tugas yakni dalam sehari mendatangi minimal tiga rumah warga. Wilayah tugasnya di Polsek Bantul, menempatkannya di Desa Bantul.
Baca: Bripka Winardi, Polisi Teladan yang Sukses Ajak Pejudi Tinggalkan Dunia Hitam
Dari tugas kesehariannya itu, Winardi mengetahui sejumlah warga di wilayah tugasnya memiliki kehidupan yang kelam. Beberapa pejudi dan ada pula penjual togel dengan omzet harian yang bisa mencapai jutaan rupiah.
"Dari kunjungan sambang, kami mendapati warga yang kadang kondisinya tidak mampu, terjerumus hal-hal negatif, suka berjudi, mabuk, dan suka berbuat onar. Di situlah saya terketuk hati saya," ujarnya.
Kemudian dia memilah-milah mana warga yang akan didekati untuk dientaskan dari kejahatan dan mana yang akan dibantu secara ekonomi.
Mengajak mereka yang bisa menghasilkan uang tak sedikit dari berjualan togel lalu banting setir menjadi penjual angkringan kecil-kecilan tentu bukan hal yang mudah.
"Pasti ada penolakan (awalnya). Yang dulunya semalam omzet semalam bisa sampai Rp 2 juta sampai Rp 3 juta. Tapi saya meyakinkan bahwa yang semalam hanya Rp 50 ribu itulah yang berkah," urai Winardi. (sip/try)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini