Polisi tersebut yakni Bripka Winardi. Dia bertugas sebagai Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) Polsek Bantul. Winardi tampak sangat akrab dengan pemilik rumah.
Pemilik rumah sederhana yang terletak di Dusun Kaligawe, Desa Bantul, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yakni Supriyadi (40).
Ternyata, kamar mandi yang sedang mereka bangun bersama merupakan hadiah dari pihak Kepolisian untuk Supriyadi.
Winardi sebelumnya memperoleh Penghargaan Polisi Teladan dan Istimewa dari Kapolda DIY, menceritakan asal mula dibangunkannya kamar mandi untuk Supriyadi.
"Ketika saya dapat penghargaan dari Kapolda, saya spontan mengeluarkan tas kresek. Sebetulnya tas kresek itu untuk sepatu kalau hujan. Tapi saat apel di Polda itu saya keliling, dimulai dari Pak Kapolda dan semua peserta apel juga memberi," cerita Winardi.
Dari pengumpulan dana secara spontan itu, Winardi berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp 14 juta. Dari uang itulah, sebuah kamar mandi dibangun untuk keluarga Supriyadi.
![]() |
Cara kerja Winardi yang mendekati warga-warga di wilayah kerjanya yang membuat dia memperoleh penghargaan dari Kapolda DIY.
"Penghargaan itu karena saya punya inovasi. Biasanya kan orang mengentaskan pelaku pelanggaran hukum dengan jalur hukum. Tapi saya dengan jalur kemanusiaan," kata Winardi.
Pria berusia 37 tahun ini menceritakan awal kedekatannya dengan Supriyadi. Selama dua bulan Winardi mendekati Supriyadi yang dulu adalah pejudi dan pemabuk.
"Di depan rumah sini judinya, sabung ayam, minum-minum juga," tuturnya.
Awalnya Supriyadi mengaku kaget saat didatangi Bripka Winardi di rumahnya. "Saya kaget dan takut. Wah apa saya mau ditangkap, ternyata saya diajak ngobrol," kata Supriyadi.
Hampir setiap hari Winardi mendatangi rumah Supriyadi. Kadang keduanya hanya ngobrol santai, dan sesekali Winardi mengajak Supriyadi makan bersama.
"Cara mengentaskannya tidak langsung kami mengajak (mengatakan) 'Kamu setop judi'. Kalau orang seperti itu diajak langsung pasti tidak mau. Makanya kami lakukan pendekatan-pendekatan, hingga akhirnya 2 bulan alhamdulillah pak Supriyadi terketuk hatinya," tutur Winardi.
![]() |
Kini Supriyadi telah meninggalkan kebiasaan berjudi dan mabuk. Pria beranak satu ini telah bekerja menjadi buruh bangunan.
Bahkan kini dia telah menjadi mandor dan memiliki beberapa anak buah. Kepada detikcom, Supriyadi mengaku setelah mengenal Winardi, hidupnya kini jauh lebih tenang dan bahagia.
"Dulu kalau judi, dapat uang Sabtu Rp 500 ribu, Senin sudah habis terus bingung cari utang. Sekarang, teman-teman saya yang suka pinjam uang sama saya," kata Supriyadi sumringah.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini