Ahok tiba di Gedung Bareskrim Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Senin (7/11/2016) sekitar pukul 08.12 WIB. Ahok yang mengenakan kemeja batik warna coklat ini hanya melambaikan tangan dan melempar senyuman.
Ahok dilaporkan oleh Novel Bamumin dengan didampingi Tim Advokat Cinta Tanah Air ke Bareskrim, pada Kamis 6 Oktober 2016 lalu. Pelaporan terhadap Ahok lalu muncul di beberapa Polda hingga berjumlah 11 laporan. Bareskrim kemudian menarik semua penganganan kasus itu ke Mabes.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Presiden Joko Widodo dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian berjanji penyelesaian kasus dugaan penistaan agama oleh Ahok dalam waktu dua pekan. Atas proses hukum itu, Ahok siap menghadapinya. "Saya juga orang yang taat hukum. Dipanggil, saya datang," kata Ahok.
Berikut 4 kisah Ahok:
Minta Maaf dan Klarifikasi
Foto: Jabbar Ramdhani/detikcom
|
"Saya kira itu bagian keamanan (terkait demo), bukan tugas saya. Saya kira kasus juga sudah selesai, kita sudah minta maaf, sudah datang ke Bareskrim," kata Ahok di RPTRA Kecapi, Jalan Kebagusan IV, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (31/10/2016).
Ahok meminta agar pihak-pihak yang kurang berkenan untuk mendatangi Bareskrim Polri. Dengan demikian, semua pihak mendapat penjelasan.
"Silakan kalau yang berpihak enggak suka, kan pihak yang enggak suka juga punya pengacara, punya bagian hukum, minta saja berita acara pemeriksaan ke penyidik Bareskrim, buat apa merusak Jakarta," ungkapnya.
Taat Hukum
Foto: Andhika Prasetia/detikcom
|
Ahok terlihat dikawal ajudan sebanyak empat orang. Sebelum masuk ke gedung Mabes Polri, Ahok sempat melambaikan tangan dan melempar senyum ke arah wartawan, tanpa memberikan komentar.
"Saya juga orang yang taat hukum. Dipanggil, saya datang," kata Ahok di Jalan Ki Mangunsarkoro No 69, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (5/11/2016).
Siap Dipenjara Asal...
Foto: Jabbar Ramdhani/detikcom
|
"Saya sudah sampaikan kalau karena saya membuat negara kita begitu kacau, saya rela ditangkap dan dipenjara kok. Tapi saya tidak akan pernah mundur karena kalau saya mundur saya juga dipenjara. Kalau negara ini memang begitu kacau gara-gara seorang Ahok, saya rela ditangkap dan dipenjara, kenapa enggak? Tapi bukan karena difitnah menghilangkan kata 'pakai' itu, ya kan?" beber Ahok.
Merasa Difitnah
Foto: Jabbar Ramdhani/detikcom
|
Menurut Ahok, ada kesengajaan yang dilakukan oleh Buni Yani ketika memotong ucapannya dan memposting di akun Facebook. Ahok merasa tak ada yang salah dengan pernyataannya, namun Buni Yani-lah aktor yang membuat gaduh karena salah membuat transkrip Ahok terkait Surat Al Maidah 51.
"Terus si Buni Yani sudah mengaku menghilangkan kata 'pakai', itu kan jelas. Kalau kita lihat dari pengakuan Buni Yani itu sudah jelas sesuatu yang dia teledor. Kalau menurut saya dia sengaja fitnah. Sengaja membuat gaduh negara ini. Nah sekarang dia berani enggak seperti saya?" kata Ahok usai acara Jasmev di Jalan Ki Mangunsarkoro No. 69, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (5/11/2016).
Ahok pun menantang Buni Yani menyatakan sikap untuk siap menjalani proses hukum. Ia menambahkan, biarkan kasus ini diselesaikan oleh pihak yang netral dan berwenang.
"Kalau saya membuat gaduh negara ini, saya bersedia ditangkap dan dipenjara. Sekarang si Buni Yani berani enggak? Udah jelas jelas fitnah kok menghilangkan, masa sarjana gitu enggak ngerti kata 'pakai' sama enggak, lihat aja skripsinya dia," ucap Ahok.
Halaman 2 dari 5