Cerita Wapres JK Soal Diangkatnya Kembali Jonan Menjadi Menteri

Cerita Wapres JK Soal Diangkatnya Kembali Jonan Menjadi Menteri

Muhammad Taufiqqurahman - detikNews
Senin, 31 Okt 2016 17:51 WIB
Foto: Ari Saputra
Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali mengangkat Ignasius Jonan menjadi anggota Kabinet Kerja. Jonan yang sempat diberhentikan dari jabatannya sebagai Menteri Perhubungan pada Rabu, 27 Juli 2016 lalu ditunjuk memimpin Kementerian Enegi dan Sumber Daya Mineral.

Jonan dilantik menjadi Menteri ESDM pada 14 Oktober 2016 atau 2,5 bulan setelah dicopot. Bagaimana cerita di balik pengangkatan Jonan?

Wakil Presiden Jusuf Kalla mengaku baru dihubungi oleh Presiden Jokowi soal pengangkatan Jonan sebagai Menteri ESDM pada Jumat, 14 Oktober 2016 pukul 10.00 WIB. Padahal Jonan akan dilantik pukul 13.00 WIB hari itu juga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat itu Wapres JK tengah berada di Makassar, Sulawesi Selatan. Sebagai orang nomor 2 di Republik ini, JK tak bisa menolak. "Yang namanya ditawarkan (nama) ya masak menolak. Ya cuma karena saya sedang berada di Makassar, mohon maaf saya tak bisa menghadiri pelantikan," kata JK saat sesi wawancara khusus dengan detikcom, di kantor Wapres jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Jumat (28/10/2016).

Menurut JK, soal sosok menteri, dia dan Jokowi hanya sepakat menganai syarat-syarat yang harus dipenuhi. Adapun soal nama tentu sulit dimusyawarahkan dan berpotensi deadlock.

"Kita hanya memberikan saran. Presiden yang punya hak preogratif yang ujung ujungnya menentukan," kata JK.

Dalam syarat-syarat yang disepakati, pimpinan ESDM harus memiliki kemampuan leadership, termasuk lihai membaca situasi politik saat ini. Dan Jonan dianggap memiliki kemampuaan leadership yang baik.

Sementara Acandra Tahar yang diangkat sebagai wakil menteri memiliki pengetahuan yang bagus dalam bidang minyak dan gas. "Karena itu dipasangkan dengan wakilnya yang mengerti. Pertimbangannya itu. Dia (Acandra) mengerti oil and gas, walau negeri bukan hanya oil and gas," kata JK.

Lalu apa kesalahan sebelumnya sehingga harus dicopot dari kursi Menteri Perhubungan?

"Ya saya tidak bisa jawab itu," kata JK.

Yang pasti, kata JK, sebelum diangkat kembali menjadi menteri, Jonan nampak lebih bijaksana. Jokowi dan JK pernah memanggil Jonan untuk memberikan nasihat.

"Tapi saya kira dia lebih wise dari pada sebelumnya. Kami sudah nasihati berdua dengan Presiden. Kau jangan ulangi, mendahulukan kerjasama dan tidak ada kementerian berdiri sendiri," jelas JK.

Nasihat yang diberikan kepada Jonan oleh Jokowi dan JK adalah sebuah perintah. "Kalau memangnya Presiden dan Wapres kasih begitu (nasihati), emangnya masih bisa pikir-pikir. Tidak ada berfikir, tidak bisa mengatakan saya tidak setuju, Tidak boleh. (Harus) selalu siap," ujarnya.

Khusus penempatan Acandra sebagai wakil menteri, JK menyebutkan bahwa ada usulan-usulan yang meminta beberapa kementerian memiliki seorang wakil menteri. Hal yang sama juga terjadi di Kementerian Keuangan.

"Kalau tidak ada wakilnya, bisa habis waktu hanya rapat saja," ujarnya. (erd/erd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads