Riwayat Singkat Paus Terlama dari Warga Non-Italia
Minggu, 03 Apr 2005 03:53 WIB
Jakarta - Paus yang semula bernama Karol Jozef Wojtyla dilahirkan di Wadowice, Polandia pada 18 Mei 1920 wafat setelah lama berjuang melawan Parkinson. Perjuangan ini dimulai sejak Januari 2001. Teman-temannya di Wadowice, sebuah kota dengan 8 ribu umat Katolik dan 2 ribu umat Yahudi, memanggil Wojtyla dengan "Lolek."Lolek merupakan putra kedua dari pasangan suami istri Karol Wojtyla,pensiunan perwira Angkatan Darat dan Emilia Kaczorowska Wojtyla, seorang guru keturunan Lithuania. Keluarga Wojtyla merupakan penganut Katolik yang taat, namun mereka tidak mempunyai pandangan anti-Semit seperti halnya banyak warga Polandia lainnya.Salah seorang teman sepermainan Lolek, Jerzy Kluger, adalah Yahudi yangbertahun-tahun kemudian memainkan peran penting sebagai perantara antaraPaus Yohanes Paulus II dan pejabat-pejabat Israel ketika Vatikan memberikan pengakuan diplomatik terhadap Israel."Orang-orang di Vatikan tidak tahu Yahudi, dan Paus sebelumnya juga tidak tahu Yahudi," tukas Kluger kepada The New York Times. "Namun Paus ini adalah teman rakyat Yahudi karena ia mengenal rakyat Yahudi," imbuhnya.Bahkan, Wojtyla menjadi paus pertama yang berkunjung ke sinagog dan yangpertama mendatangi peringatan di Auschwitz untuk para korban kekejaman Nazi.Wojtyla bisa dibilang sebagai Paus yang paling menggemari olahraga sepanjang sejarah. Di masa muda, ia ikut bermain sepakbola sebagai penjaga gawang. Ia juga merupakan perenang tangguh dan menyukai olahraga ski, panjat gunung dan hiking.Wojtyla diangkat sebagai Paus Yohanes Paulus II pada tahun 1978 saat usianya baru menginjak 58 tahun, usia yang relatif muda untuk menjabatposisi tersebut. Ini menjadikan dirinya sebagai Paus termuda dalam 132tahun.Ia juga merupakan warga non-Italia pertama yang memegang kepemimpinantertinggi umat Katolik sejak Hadrian VI, sekitar 455 tahun sebelumnya.Selama kepemimpinannya, Paus selalu berhasil menarik ribuan pengunjung,kadang bahkan jutaan, kapan saja ia tampil di depan publik. Hampir semuanegara di dunia ini pernah dikunjunginya.Bahkan ia disebut-sebut sebagai Paus yang paling sering bepergiansepanjang sejarah. Karisma kepemimpinannya diperlihatkan Paus selamalebih dari 170 kunjungan ke lebih dari 115 negara selama 20 tahun lebih.Bahkan majalah terkemuka Time yang pada tahun 1994 memilih Paussebagai "Man of the Year", menuliskan bahwa ia menghasilkan energi yang"tidak sebanding dengan siapapun di muka bumi ini."Paus juga dikenal karena kemampuannya berbicara dalam delapan bahasadunia. Belum lagi semua pengabdiannya, pemikiran-pemikiran dan upayanya yang tak kenal lelah untuk mendukung perdamaian dunia, demokrasi dan martabat manusia.Ia secara luas juga dipuji akan upayanya membangun pengertian yang lebih luas antara umat Yahudi, Islam dan Kristen. Ia juga dikenal sigap menggunakan media dan teknologi untuk mendukung pekerjaannya sebagai pemimpin tertinggi umat Katolik.Paus yang semakin tua mengalami kemunduran kesehatan. Pada Januari 2001,salah seorang dokter pribadinya secara terbuka mengakui bahwa Sri Pausmenderita penyakit Parkinson. Selama bertahun-tahun Paus menunjukkangejala-gejala penyakit Parkinson -- tubuh gemetar -- meskipun pihakVatikan tidak pernah secara resmi menyatakan bahwa Paus menderitapenyakit tersebut.Sebelum ajalnya, Paus pernah mengalami saat-saat genting dalam hidupnya.Yakni ketika ia ditembak oleh Mehmet Ali Agca, seorang warga Turki, diLapangan Santo Petrus pada tahun 1981 silam. Kondisi Paus saat itusangat kritis. Ia pun dirawat di RS Gemelli, Roma, dan dalam lima jamperawatan, nyawanya dapat diselamatkan.FaktaSitus Paroki St Yohanes Bosco dalam websitenya menulis sejumlah faktatentang Paus Yohanes Paulus II:* Paus Yohanes Paulus II pada tanggal 16-Oct-2004 memperingati ulangtahun kepausannya yang ke-26. Berikut ini beberapa data menarik sekitarpemerintahannya.* Lama pemerintahan Paus Yohanes Paulus II adalah yang ketiga terlamasetelah St Petrus dan Paus Pius IX (1846-1878).* Ia termasuk dalam 11 Paus usia tertua dalam pemerintahan Vatican.* Sampai dengan sekarang, Paus Yohanes Paulus II telah menulis lebihdari 90,000 halaman yg dibukukan dalam 55 volume oleh PerpustakaanVatican.* Sepanjang tahun 2004 ini saja, Paus telah menerima 387,100 umat dalamaudiensi mingguan; 140,200 umat audiensi khusus; 368,000 umat dalamperayaan liturgi dan 617,000 umat dalam Sunday Angelus. Jumlahseluruhnya adalah 1,512,300 umat. Angka di atas belum termasuk jutaanumat yang menerima berkat pada akhir misa di Vatican, Italia dannegara-negara lainnya.* Sejak tanggal 16-Oct-1978, Paus telah menerima 426 Kepala Negara, Rajadan Ratu, 187 Perdana Menteri dan 190 Menteri Luar Negeri. Ia juga telahmenerima 642 Surat Kepercayaan Duta Besar baru dari negara-negara lain.
(nrl/)