Ini Modus Serupa Dimas Kanjeng dan Satrio Aji Gandakan Emas, Masihkah Percaya?

Ini Modus Serupa Dimas Kanjeng dan Satrio Aji Gandakan Emas, Masihkah Percaya?

Hestiana Dharmastuti - detikNews
Rabu, 05 Okt 2016 10:51 WIB
Ini Modus Serupa Dimas Kanjeng dan Satrio Aji Gandakan Emas, Masihkah Percaya?
Foto: Dok.detikcom
Jakarta - Bila di Probolinggo, Jawa Timur, ada Dimas Kanjeng, di Depok, Jawa Barat, ada pemilik Padepokan Satrio Aji, Anton alias Aji, yang sama-sama mengaku sakti sehingga bisa menggandakan emas. Masyarakat diimbau tidak mempercayai modus penipuan ini.

Terbaru, kasus penggandaan emas di Depok terbongkar. Penipuan ini terungkap berawal dari ditangkapnya pemimpin Padepokan Satrio Aji, Anton Hardianto alias Aji. Dia diduga menjadi otak pembunuhan Shendy dan Ahmad Sanusi dengan kopi beracun potasium sianida. Shendy dan Sanusi dibunuh Aji karena para pengikutnya itu kerap menagih uang 'investasi' penggandaan emas.

Modus penipuan penggandaan emas sebelumnya juga dilakukan Dimas Kanjeng di Probolinggu. Ribuan pengikut percaya Dimas Kanjeng menggandakan uang dan emas. Dimas Kanjeng mengaku bisa menggadakan emas dengan ilmu yang dimilikinya dan bantuan jin. Serupa dengan Aji, emas yang dibagi-bagikan Dimas Kanjeng terbukti palsu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengantisipasi modus-modus penipuan serupa, masyarakat diminta waspada dan tidak mudah termakan rayuan. Tokoh agama, pemerintah dan kepolisian tidak jemu-jemu mengimbau masyarakat agar tidak mempercayai aksi penggandaan uang dan emas.


Berikut 3 kisahnya:

'Sakti' Gandakan Emas

Foto: Rois Jajeli/detikcom
Kisah Anton alias Aji membuat heboh setelah kasus Dimas Kanjeng mereda. Pria dari Depok, Jawa Barat ini, mirip Dimas Kanjeng. Ia dimitoskan sebagai orang sakti sehingga mempunyai banyak pengikut. Salah satu kesaktian Aji adalah bisa menggandakan emas dengan ilmu hitam.

"Tersangka mengaku bisa menggandakan emas batangan, uang juga dengan ilmu hitam yang dia miliki," kata Kapolresta Depok Komisaris Besar Harry Kurniawan kepada detikcom, Selasa (4/10/2016).

Emas batangan itu pernah ditunjukkan Aji kepada sejumlah pengunjungnya yang datang ke padepokan 'Satrio Aji' di Kampung Sirap, Sukmajaya, Kota Depok.

Pria yang bekerja sebagai sopir taksi online ini juga melakukan aji-aji dan memberikan jimat kepada pengikutnya. Namun, praktik ilmu hitam itu rupanya hanya modus penipuan belaka. Emas batangan yang digandakan Aji palsu. Emas imitasi itudibeli dari Rawa Bening.

"Itu emas palsu. Dia beli dari Rawa Bening, Jakarta Timur," kata Kapolresta Depok Komisaris Besar Harry Kurniawan.

Aji kemudian harus berurusan dengan polisi. Ia diduga membunuh dua orang pengikutnya di rumah kontrakannya yang sekaligus menjadi padepokan.

Pengakuan yang sama juga pernah disampaikan Dimas Kanjeng. "Ya insya Allah begitu (bisa mendatangkan uang)," kata Dimas Kanjeng mantap.

Namun para pengikut Dimas Kanjeng telah membuktikan emas batangan yang diberikan 'gurunya' palsu belaka. Hal ini salah satunya dibuktikan oleh keluarga almarhumah Najmiah disebut-sebut menyetor uang Rp 200 miliar ke Dimas Kanjeng.

Saat menggeledah rumahnya, polisi menemukan 5 peti yang isinya uang asing, benda-benda pusaka, 1 peti berisi emas palsu, 4 koper berisi uang asing berbagai negara. "Sementara barang temuan ini akan dibawa ke Polda Jatim, dan semua benda temuan ini diduga palsu," kata Kapolda Sulawesi Selatan Irjen Anton Charliyan, di Jl Sunu Blok K no 10, Makassar, Selasa (4/10/2016).

Meski telah dibuktikan emas Dimas Kanjeng palsu, namun Dimas Kanjeng tetap yakin emas batangan dan uang yang dibagikannya asli. "Nggak ada yang palsu, itu asli," kata Dimas Kanjeng.

Jin dan Sulap

Foto: Foto: Istimewa
Anton alias Aji kerap mempraktikkan penggandaan uang dengan trik khusus, seperti pesulap. Ia seolah-olah bisa mengeluarkan asap dari tangannya. Padahal itu hanya trik sulap yang menggunakan cairan tertentu.

"Kalau untuk gandakan emasnya itu praktiknya masih kami dalami," kata Kapolresta Depok Komisaris Besar Harry Kurniawan.

Tidak hanya itu, kata Harry, Aji kerap menggunakan benda-benda seperti keris untuk diklaim sebagai jimat yang mampu membuat harta melimpah.

"Dia mengaku bisa menggandakan uang, emas, kemudian melakukan praktik aji-aji sampai memberikan jimat atau pelet asihan untuk memikat perempuan," jelas Harry.

Cara penggandaan emas Aji punya kemiripan dengan cara Dimas Kanjeng. Dimas Kanjeng mengaku menggandakan uang maupun emas dengan menggunakan ilmu khusus dengan bantuan jin. Ada pula ritual yang harus dilakoni para pengikutnya seperti mandi tengah malam.

Dengan apa (menggandakan uang dan emas)? "Dengan ilmu lah," jawab Dimas Kanjeng.

Benda Klenik

Foto: Aditya Fajar Indrawan/detikcom
Baik Anton alias Aji maupun Dimas Kanjeng gemar mengoleksi benda pusaka atau jimat yang diklaim bisa mendatangkan kekayaan.Polisi menyita benda-benda itu yang kemudian dijadikan barang bukti.

Jimat itu berupa sejumlah keris, kain bertuliskan huruf Arab dan sejumlah barang klenik lainnya disita polisi dari Padepokan Satria Aji.

Dari kediaman Dimas Kanjeng, polisi menyita kursi berwarna putih dan topi menyerupai mahkota warna hitam serta kuitansi mahar.

Selain itu, barang bukti yang diamankan ada baju kebesaran Dimas Kanjeng, keris plastik, cincin logam dan gulungan selendang, satu kantong kain warna merah untuk tempat emas, kantong putih berisi logam kuning, 3 keping VCD, dan selembar foto cuplikan SMS.


Halaman 4 dari 4
(aan/iy)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads