"Saya enggak pernah merasa benci sehari pun sama ayah saya. Jadi buat apa saya memaafkan beliau. Salahpun tidak," ujar Ario kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jumat (30/9/2016) malam.
Ario hanya bisa pasrah lantaran dirinya tidak diakui sebagai anak oleh motivator tersebut. Namun ia menilai, penyangkalan Mario tidak patut dilakukan oleh seorang orangtua.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, tidak ada istilah mantan anak. Begitu juga tidak ada istilah mantan bapak.
"Saya enggak pernah menganggap ada mantan bapak. Beliau ayah saya sampai sekarang, buat apa saya benci Beliau," sambungnya. (mei/fdn)











































