Hari Kontrasepsi Sedunia, Puan: Perlu Pemberdayaan Perempuan untuk Program KB

Hari Kontrasepsi Sedunia, Puan: Perlu Pemberdayaan Perempuan untuk Program KB

Muhammad Aminudin - detikNews
Selasa, 27 Sep 2016 20:35 WIB
Foto: M Aminudin/detikcom
Malang - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani menyebut perlunya memberikan kegiatan produktif kepada perempuan untuk mendukung program Keluarga Bencana (KB).

"Ibu rumah tangga yang tidak bekerja, cenderung mempunyai anak banyak. Ini saya ketahui ketika beberapa waktu lalu datang ke Surabaya dan bertemu gubernur," ujar Puan saat menghadiri puncak peringatan Hari Kontrasepsi Sedunia di Poncokusumo, Kabupaten Malang, Selasa (27/9/2016).

Puan melanjutkan, hal itu berbeda dengan wilayah-wilayah yang ibu rumah tangganya memiliki pekerjaan. Kesibukan dengan aktifitas tersebut, ternyata mampu menekan ibu melahirkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Foto: M Aminudin/detikcomFoto: M Aminudin/detikcom

"Saya berharap, setiap sosialisasi reproduksi yang dilakukan BKKBN perlu ditambahkan edukasi dan pemberdayaan ibu rumah tangga. Contohnya melalui UMKM," kata Puan.

Dikatakan, program KB dapat berhasil jika masyarakat memiliki pengetahuan serta pemahaman yang jelas tentang program tersebut, sehingga mampu menekan angka kelahiran.

"Masih diperlukan pemahaman yang baik, mengenai penggunaan kontrasepsi dan bagaimana tingkat risikonya," ujar Puan.

Puan menjelaskan, Indonesia memiliki komitmen kuat mendukung Tujuan Pembangunan Millenium atau MDGS yang disepakati bersama dalam forum Persatuan Bangsa Bangsa (PBB), yakni membentuk masyarakat yang sejahtera dan sehat.

Foto: M Aminudin/detikcomFoto: M Aminudin/detikcom

"Karena itu diperlukan terobosan oleh BKKBN dalam setiap sosialisasi agar bisa mengajak masyarakat dan khususnya ibu rumah tangga untuk membangun keluarga kecil bahagia dan sejahtera," jelasnya.

Puan menambahkan, adanya stagnasi program KB nasional, hal itu dapat terlihat dari indikator pertumbuhan penduduk. Sehingga lagi-lagi diperlukan terobosan agar program yang dilakukan cukup efektif.

Menanggapi usulan Puan, Deputi Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi BKKBN Dwi Listyawardhani mengakui memang diperlukan perubahan paradigma berpikir atau cara pandang masyarakat untuk mengefektifkan program KB.

"Memang perlu ada perubahan paradigma berpikir, salah satunya yang diusulkan oleh Menteri Puan, yakni melalui kegiatan UMKM, sehingga program KB akan berjalam efektif," terangnya terpisah.

Foto: M Aminudin/detikcomFoto: M Aminudin/detikcom

Sementara Presiden Direktur PT. Bayer Indonesia Ashraf Al-Ouf mengungkapkan, Bayer sudah bermitra dengan BKKBN lebih dari 30 tahun dalam program Lingkaran Biru.

Peningkatan informasi dan edukasi tentang kontrasepsi adalah bagian sangat penting. "Agar kehamilan benar-benar terencana dan memang diinginkan. Kami (Bayer) juga memberikan layanan informasi berupa website yang dapat diakses masyarakat hingga pedesaan. Selain pembinaan terhadap bidan sebagai Duta KB," ungkapnya. (trw/trw)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads