Kepala LAPAN Thomas Djamaluddin mengatakan bahwa roket Falcon 9 diluncurkan pada 14 Agustus 2016 lalu dari stasiun angkatan udara Cape Canaveral di negara bagian Florida, Amerika Serikat. Roket tersebut membawa satelit komunikasi JCSAT 16 milik perusahaan SKY Perfect JSAT Group. Rencananya roket tersebut akan membawa satelit hingga orbit transfer 34.000 kilometer.
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Roket Falcon 9, kata Thomas, memiliki 2 tingkatan roket pendorong untuk sampai pada orbit 34.000 kilometer yang dituju. Roket pertama sudah berhasil mendarat lagi di stasiun angkatan udara Cape Canaveral. Sedangkan roket kedua adalah roket yang mengantarkan satelit JCSAT 16 ke orbitnya.
"Itu tingkat 2 roket Falcon 9 yang meluncurkan satelit JCSAT 16 pada 14 Agustus 2016 dari Cape Caneveral, Amerika Serikat," kata Kepala LAPAN Thomas Djamaluddin melalui pesan singkat, Selasa (27/9/2016).
"Roket Falcon 9 ada 2 tingkat (roket pendorong). Roket (tingkat) pertama berhasil mendarat lagi. Lalu disambung roket (tingkat) kedua yang mengantarkan sampai ketinggian 34.000 kilometer," lanjutnya.
![]() |
Thomas memastikan bahwa tabung bahan bakar yang jatuh di Sumenep merupakan bagian sisa roket Falcon 9 tingkat kedua.
"Ini (tabung bahan bakar) sisa roket tersebut," ujarnya.
Sebelumnya, bagian tabung bahan bakar dari roket Falcon 9 dengan nomer seri 41730 jatuh di Kecamatan Gili Raja dan Giligenting, Sumenep, Jawa Timur. Tabung tersebut berbentuk silinder dengan panjang 1,5 meter dan diameter 60 centimeter. Roket Falcon tersebut diperkirakan melintasi langit Madura sekitar pukul 09.21 WIB pada ketinggian 129 KM (imk/imk)