"Saya sudah bilang Kemang bahaya, waktu saya masuk 2012 saya terus ngomong kan. Ini semua bayangin, ini semua sungai dibuat rumah. Semua daerah sungai, kalau kamu liat ke sini, ini semua lebar hanya 6-7 meter, 0,4 kedalaman. Gimana nggak banjir," kata Ahok di Balai Kota, Senin (26/9/2016).
Ia menilai, terdapat kesalahan yang dilakukan oleh masa kepemerintahan gubernur sebelumnya yang memberikan lahan secara gratis kepada warga DKI tidak mampu di sekitaran Kali Krukut. Hal itulah yang memberatkan untuk tindakan normalisasi sungai pada saat ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau demi orang miskin itu kasih sembako murah. Pendidikan, kesehatan, perumahan, transportasi, moda kerja. Bukan kasih tanah model populer kayak gitu. Makanya saya katakan bahasa revolusi prancis, rakyat enggak butuh ladang gandum. Rakyat butuh roti. Rakyat jangan dimanjakan, udah melanggar dikasih sertifikat. Kesalahan (pemerintah) dulu," sambung ia.
Untuk melakukan normalisasi pada bantaran Kali Krukut, Pemprov DKI akan segera melakukan relokasi rumah warga. Sementara, untuk warga yang memiliki sertifikat di lokasi tersebut akan diberikan penggantian atau konsiyansi.
"Kalau begitu lihat dia enggak enggak ada sertifikat, saya bongkar. Saya enggak peduli. Saya harus bongkar ini. Enggak ada pilihan. Makanya, banyak orang bilang, dekat Pilkada jangan bongkar. Enggak, malahan harus dibongkar ini saya bilang. Pilkada itu urusan pilkada," terang Ahok.
Pekerjaan untuk pelebaran sungai di Kali Krukut serta trase (tanggul penahan banjir) akan dilakukan pada Oktober mendatang. Pengerjaan turut menggandeng pihak swasta.
"Kita lagi selesaikan trase, kita dalam waktu dekat akan melakukan itu. mungkin ada beberapa rumah yang kena. Saya udah dapet fotonya lengkap. Kita dapat fotonya lengkap mana yang mau kita kerjain, bulan depan kita udah mulai kerja. Kita minta kontribusi-kontribusi swasta untuk turun," kata Ahok.
(tfq/tfq)











































