Garis Lumpur di Tembok Pabrik, Jejak Ketinggian Air Banjir Bandang Garut

Garut Berduka

Garis Lumpur di Tembok Pabrik, Jejak Ketinggian Air Banjir Bandang Garut

Masnurdiansyah - detikNews
Kamis, 22 Sep 2016 12:08 WIB
Garis cokelat di tembok pabrik (Foto: Masnurdiansyah/detikcom)
Garut - Pabrik susu kedelai Mandala 525 hancur. Sebagian temboknya jebol. Terlihat jejak kedahsyatan banjir bandang menempel di tembok.

Pabrik tersebut berada di Kampung Cimacan, Kecamatan Tarogong Kidul. Kamis (22/9/2016, bangunan kosong. Nyaris tanpa aktivitas.

Gudang tetap berdiri. Bentuknya 'compang-camping'. Beberapa bagian rusak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bagian belakang pabrik terletak di bantaran sungai Cimanuk, pusat banjir bandang. Ada garis lumpur bekas air banjir bandang. Garis cokelat di tembok berwanrna putih itu menunjukkan ketinggian air saat banjir bandang terjadi, Selasa (20/9) malam.

Foto: Masnurdiansyah/detikcomFoto: Masnurdiansyah/detikcom

Seberapa parah banjir bandang itu? "Itu saja lihat temboknya kan tinggi bekas batas airnya masih ada di atas," terang petugas keamanan pabrik, Nurohmat.

Di belakang pabrik, ada rumah warga. Tak luput dari dampak banjir bandang. Masih banyak warga yang hilir mudik mencari barang yang tersisa.



Salah satu warga Epen (30) mengatakan masih mencari barang yang tertinggal di rumahnya. "Kalau rumah masih ada, ini saya bawa kursi, TV, meja tidak tahu apalagi masih dicari," katanya.

Foto: Masnurdiansyah/detikcomFoto: Masnurdiansyah/detikcom

Berdasarkan data BNPB, korban tewas berjumlah 23 orang dan 18 orang dalam pencarian. Banjir dipicu hujan dan meluapnya sungai Cimanuk yang membelah Garut.

(trw/trw)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads