Pabrik susu kedelai Mandala 525 luluh lantak tersapu air banjir. Salah satu sebabnya, karena pabrik tak jauh dari bantaran sungai Cimanuk. Tak terbayang seperti apa air sungai pada saat meluap di hari Selasa, (20/9/2016).
Pantauan detikcom di lapangan, sisi bangunan gudang tempat penyimpanan barang jebol. Air mampu merusak tembok beton dari bangunan tersebut. Tembok bangunan kosong melompong, hanya sisa -sisa tembok runtuh. Namun gudang tersebut masih tetap berdiri meskipun sudah tidak ada tembok penghalang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Menurut salah seorang petugas keamanan pabrik tersebut, Nurohmat, saat kejadian dirinya sudah selesai bertugas. Tidak ada tanda-tanda kalau bencana tersebut akan terjadi. Memang saat itu sedang turun hujan dengan deras, hanya saja situasi pada malam itu masih terpantau normal.
"Masih normal saat saya pulang, belum ada tanda-tanda saat itu kalau akan ada bencana banjir. Tiba-tiba malam temen ngabarin kalau pabrik hancur kena banjir," ucapnya kepada detikcom saat ditemui di lokasi, Kamis (22/9/2016).
Pabrik susu kedelai tersebut kini rusak. Gudang penyimpanan tersebut hancur, tak tersisa seluruh barang-barang hasil dari produksi pabrik tersebut.
"Semua barang hanyut sudah dibawa air sungai tidak ada yang tersisa," lanjutnya.
Selain itu tiga unit mobil operasional hancur. Kaca, ban, serta bodi mobil rusak parah. Sudah tidak bisa difungsikan lagi.
![]() |
"Iya sama ini mobil punya pabrik ini juga, rudak banget nih kayaknya tidak bisa dipakai," kata dia.
Tak hanya itu saja, Nurohmat mengatakan pabrik libur dalam beberapa hari hingga situasi kembali kondusif. Mesin pabrik terkena terjangan dan rusak tidak bisa difungsikan.
"Mesin rusak, itu ada tangki solar 8.000 liter dari dalam pabrik kegusur air padahal itu berat loh," kata dia.
Akses jalanan menuju lokasi di Kampung Cimacan masih dalam keadaan tertutup lumpur. Petugas pabrik dan warga sekitar masih membersihkan lumpur yang tersisa sambil dibantu alat berat untuk menggusur lumpur. (trw/trw)