"Saya tidak tahu lagi bagaimana, sudah dua pekan tapi baru terkumpul sekitar Rp 3 juta. Tapi saya akan terus berusaha," kata Stefano Romano saat berbincang dengan detikcom, Rabu (14/9/2016).
Menurut dia, kondisi rumah Songa sudah sangat memprihatinkan sehingga harus direnovasi total. Akibatnya memang dibutuhkan biaya yang tak sedikit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Sebenarnya selain penggalangan dana lewat kitabisa.com, Stefano juga melakukan pengumpulan uang melalui konser amal charity. Namun tetap saja dana yang terkumpul tak lebih dari Rp 5 juta.
Saat hari raya Idul Adha kemarin, Stefano melihat banyak umat Islam yang berkurban hewan sapi. Pria kelahiran Roma, Italia yang kini menjadi muslim itu pun bertanya soal harga satu sapi yang dikurbankan. "Saya tanya satu harga sapi itu ternyata mahal, Rp 20 sampai Rp 25 juta," kata Stefano.
Menurut dia, banyak orang Jakarta mau berkurban sapi yang harganya mahal. Stefano yang kini beristri seorang Warga Negara Indonesia itu kemudian membayangkan, seandainya sebagian warga Jakarta yang berkurban sapi itu juga mau menyisihkan dananya, maka rumah Songa bisa direnovasi.
"Saya pikir bila kita menyisikan sedikit saja, katakanlah Rp 1 juta, Rp 2 juta, rumah Songa bisa dibangun yang layak," kata Stefano.
Songa yang menurut Stafano merupakan sosok gadis cantik yang periang dengan mata indah itu tinggal di rumah reyot di Plumpang, Koja, Jakarta Utara. Dia tinggal bersama kedua orang tuanya Simon (39) dan Diana (34) serta Jevert (9) sang kakak di sebuah rumah semi permanen dengan kayu dan tambalan triplek di mana-mana.
![]() |
Rumah Songa begitu ringkih. Posisi rumah berukuran kurang lebih 6 x 3 meter itu tak lagi tegak. Tiang-tiang penyangganya sudah miring dengan sudut kemiringan hampir 60 derajat.
Stefano berharap ada uluran tangan dari para dermawan untuk membangun rumah Songa dan keluarganya agar mereka bisa tidur nyenyak.
(erd/trw)